KABUL (Jurnalislam.com) – Lebih dari 500 tentara di Afghanistan tewas dalam serangkaian serangan pejuang Taliban hanya dalam satu bulan, menteri pertahanan melaporkan kepada parlemen pada hari Ahad (23/9/2018).
Para menteri keamanan dipanggil oleh majelis tinggi parlemen untuk menyampaikan kepada para anggota parlemen tentang situasi keamanan yang memburuk di negara yang dilanda perang itu.
Baca juga: Taliban Kembali Serang Pangkalan Militer, Puluhan Pasukan Bentukan As Tewas
Menteri Pertahanan Tariq Shah Bahrami mengatakan pertempuran yang berkobar mengakibatkan banyak korban di kedua belah pihak.
“Sayangnya, tentara menderita 513 tewas, 718 terluka, dan 43 ditangkap sebagai tawanan pada bulan lalu,” katanya kepada para senator, lansir Anadolu Agency.
Ini terjadi ketika Wolesi Jirga (majelis rendah) menyerukan peninjauan atas Perjanjian Keamanan Bilateral (Bilateral Security Agreement- BSA) dengan AS atas dugaan kegagalannya untuk menghadang meningkatnya serentetan serangan dan wilayah yang jatuh ke Taliban.
Baca juga: 17 Tahun Perang Lawan Taliban Gak Kelar-kelar, Komando Pasukan AS dan NATO Diganti
Menteri Dalam Negeri Wais Ahmad Barmak membela BSA, menuduh bahwa tetangga-tetangga Afghanistan telah mempromosikan terorisme, dengan mengatakan: “Tentu saja, ada sejumlah negara yang melihat ini [BSA] melawan kepentingan mereka”.
Bulan lalu, Taliban menolak tawaran gencatan senjata sepihak pemerintah yang kedua, dan sebaliknya menyerukan penarikan pasukan asing yang ada di Afghanistan dan pembicaraan langsung dengan AS.