Doha (Jurnalislam.com) – Perang yang dipimpin oleh Saudi di Yaman – diluncurkan dua tahun lalu untuk menopang pemerintahan Yaman yang diakui secara internasional – akan terus berlanjut, Pangeran Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pada hari Kamis (26/10/2017).
Bin Salman membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis oleh saluran berita Saudi Al-Arabiya.
“Perang di Yaman akan mencegah Syiah Houthi menjadi Syiah Hizbullah lain ( setelah Syiah Hizbullah Libanon) di perbatasan kita,” katanya.
Koalisi Arab Hancurkan Basis Peluncuran Rudal Pemberontak Syiah di Yaman
Sejak tahun 2015, Arab Saudi telah memimpin sebuah serangan udara besar-besaran di Yaman yang bertujuan menghancurkan milisi Syiah Houthi – yang menguasai Sanaa satu tahun sebelumnya – dan menopang pemerintah Yaman yang didukung oleh Saudi.
Arab Saudi dan sekutu Sunni-Arab mengatakan bahwa intervensi militer yang sedang berlangsung di Yaman dilakukan atas permintaan Presiden Yaman Abdrabbuh Mansur Hadi.
Bin Salman melanjutkan dengan menggambarkan krisis politik selama berbulan-bulan yang mengadu Qatar melawan pemblokiran empat negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi sebagai “hal yang sangat kecil sekali”.
Pada bulan Juni, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain secara tiba-tiba memutuskan hubungan diplomatik dan komersial dengan Qatar, menuduh Qatar mendukung kelompok teroris.
Pemberontak Syiah Houthi Yaman Rebut Kamp Pasukan Garda Republik di Sanaa
Qatar membantah tuduhan tersebut, dan menggambarkan upaya mengisolasi Qatar oleh empat negara pemblokir tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional dan kedaulatan nasionalnya.
Mengenai rencana untuk meluncurkan penawaran saham perdana (initial public offering / IPO) untuk raksasa energi Saudi Aramco, Bin Salman mengatakan IPO kemungkinan akan dilakukan “dalam tahun depan”.
“Nilai Aramco setelah IPO bisa berubah menjadi melebihi $ 2 triliun,” katanya.
Pemerintah Saudi berencana untuk menawarkan lima persen saham perusahaan dalam IPO yang dijadwalkan untuk beberapa waktu tahun depan.