Beredar Video Fakta di Balik Kudeta Masjid Muhammad Ramadhan

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Sebuah video berjudul “Fakta di Balik Kudeta Masjid Muhammad Ramadhan” beredar di Youtube. Video yang di upload tanggan 11 Mei 2014 itu berisikan dugaan konspirasi dibalik pengambilalihan sepihak Masjid Muhammad Ramadhan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan pemkot Bekasi.

Pada awal video yang di upload oleh akun bernama Gerakan Pemakmuran Kembali MMR tersebut nampak seorang tokoh masyarakat Pekayon, Bekasi Selatan bernama Abdul Hadi yang menyatakan bahwa Masjid Muhammad Ramadhan itu lebih makmur dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar jika diurus oleh mereka.

Selanjutnya video tersebut menceritakan kronologis pengambialihan sepihak Masjid Muhammad Ramadhan oleh sekelompok orang mengatasnamakan pemkot Bekasi yang dikomandani oleh Asda II, Camat Bekasi Selatan dan diikuti oleh pengurus Yayasan Islam Al Anshor beserta tokoh-tokoh lokal yang mengikutsertakan 300 orang berseragam FBR dan FPI. Aksi itu juga diamankan oleh pasukan Satpol PP dan Polisi.

Video berdurasi 15,19 menit itu menjelaskan dengan rinci fakta dan bukti yang ada pada Masjid Muhammad Ramadhan. Pertama, Masjid Muhammad Ramadhan sejak diresmikan dan beroperasi pada tahun 2004 sudah memakai nama Masjid Jamie Muhammad Ramadhan, seperti terlihat jelas di papan nama depan masjid. Karena video tersebut memperlihatkan statement kelompok pengambilalih yang mengatakan bahwa status Masjid Muhammad Ramadhan ini menjadi Masjid Jamie Muhammad Ramadhan.

“Status masjid Muhammad Ramadhan ini menjadi Masjid Jamie Muhammad Ramadhan, ada Jamie-nya disitu,” katanya.

Kedua, tanpa penetapan dari pemkot Bekasi yang ingin menamakan sebagai Masjid Raya, maka dengan izin Allah SWT saat ini jamaah jumatnya sudah mencapai lebih dari 1000 orang. Begitu juga dengan jamaah shalat lima waktu yang jumlahnya bisa memenuhi tiga sampai empat shaff di lantai atas.

Ketiga, masjid ini berdiri atas dana swadaya masyarakat sekitar dan dana dari seorang muwakif. Menghabiskan biaya sekita 2,4 Milyar Rupiah. Keempat, kajian-kajian rutin yang diselenggarakan mulai dari kajian bapak-bapak, kajian majelis taklim ibu-ibu beserta binaannya, sampai kajian untuk tukang ojek terselenggara dengan baik. Termasuk pengajian TPA untuk anak-anak baik pagi maupun petang setiap harinya. Belum lagi kegiatan bakti sosial (baksos) yang dilaksanakan setiap 3 sampai 4 bulan sekali bagi masyarakat sekitar pada khususnya dan masyarakat Bekasi pada umumnya.

Kelima, masjid Muhammad Ramadhan bukan masjid eksklusif. Masjid ini terbuka untuk masyarakat umum yang dinisbatkan sebagai benteng aqidah umat Islam dalam mencegah kegiatan-kegiatan pemurtadan dan kristenisasi.

Atas dasar apa kemudian pemkot Bekasi bersama dengan Yayasan Islam Al Anshor mengambil alih secara paksa pengelolaan masjid yang sudah cukup makmur tersebut.

Peristiwa pengambilalihan paksa Masjid Muhammad Ramadhan terjadi pada Ahad, 20 April 2014. Bukti-bukti yang dijelaskan dalam video tersebut sudah sangat jelas bagi kita semua bahwa pengambilalihan paksa Masjid Muhammad Ramadhan oleh pemkot Bekasi adalah bentuk arogansi dan kebencian mereka terhadap kejayaan Islam. Lalu dimana letak kebebasan menjalankan agama yang diatur oleh negara ini? Apakah kebebasan itu hanya milik orang-orang luar Islam dan tidak untuk pribumi umat Islam? (amaif)

Klik untuk melihat video

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.