Israel telah memblokade total masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret 2025 lalu. Sejak itu wilayah tersebut memasuki kondisi mematikan akibat kekurangan pangan, air bersih dan obat-obatan. Puluhan dapur umum yang menyuplai makanan bagi warga Gaza telah tutup sejak awal Mei akibat kehabisan bahan untuk diolah menjadi makanan.
Amjad Al-Shawa, Direktur Jaringan Organisasi Non Pemerintah (NGO) mengatakan dari total 170 dapur umum di pusat Gaza, sebagian besar telah ditutup karena kehabisan bahan makanan untuk diolah, akibat blokade Israel yang masih terus berlanjut.
“Semua orang di Gaza saat ini kelaparan. Dunia harus bertindak sekarang untuk menyelamatkan orang-orang di sini,” kata Shawa, berbicara kepada Reuters melalui telepon dari Gaza.
Seolah belum puas sampai disana, Israel masih terus membombardir wilayah Gaza, bahkan serangan terbaru Israel 18 Mei lalu menargetkan Rumah Sakit Indonesia yang berada di Beit Lahiya, Gaza Utara. Serangan yang disertai pengepungan ini akhirnya melumpuhkan seluruh pelayanan Rumah Sakit Indonesia. Dengan demikian Rumah Sakit Indonesia adalah fasilitas kesehatan besar terakhir yang terpaksa ditutup di wilayah tersebut setelah RS Adwan dan RS Beit Hanoun.
Seluruh dunia telah menyaksikan kekejaman zionis yang biadab. Namun Barat, PBB dan penguasa Muslim pura-pura buta. Dan diam seribu bahasa terhadap kekejaman zionis.
Permasalahan palestina sejatinya adalah masalah bagi seluruh umat Islam. Sebab umat Islam tidak lain ibarat satu tubuh.
Sebagaimana Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam: “Perumpamaan orang-orang Mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)” (HR Muslim).
Umat Islam hari ini memiliki kewajiban untuk membela rakyat Gaza yg mengalami penderitaan tiada akhir akibat kekejaman zionis Israel. Sebab setiap diri kita kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah atas diamnya kaum Muslim saat saudara mereka meregang nyawa di Gaza.
Gaza tidak butuh solusi 2 negara karena itu yang tidak lain hanyalah akal-akalan penjajah untuk menduduki tanah palestina. Gaza memang membutuhkan bantuan kemanusiaan, makanan, obat-obatan, tenaga kesehatan. Namun yang paling dibutuhkan Gaza hari ini adalah pasukan lengkap dan persenjataan lengkap yang melakukan jihad fi Sabilillah dan mengusir zionis Israel dari tanah palestina untuk selamanya. Sekaligus mengakhiri derita berkepanjangan rakyat Gaza.
Namun realitas yang terjadi, tak satu orang tentara pun yg dikirim oleh negeri-negeri muslim untuk mengusir Israel. Semua terkena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Takut atas hegemoni Israel dan sekutu-sekutu Barat yang akan terus membela kepentingan Israel.
Tercatat dalam sejarah panjang Islam, satu-satunya yang mampu melakukan jihad fi Sabilillah tidak lain hanyalah khilafah Islam. Sebagaimana dahulu Shalahuddin Al Ayyubi Membebaskan tanah palestina. Karena sekali lagi tidak ada yang mampu mengusir zionis Israel selain Khilafah Islam. Wallahu a’lam bishawab
Penulis: Rafa Fatiha