Benarkah Daulah Menyerang Syaikh Usamah dalam Majalah Dabiq Edisi 6?

Dua hal yang harus diperhatikan terkait hal ini. Seperti yang kita semua tahu bahwa kelompok Daulah (ISIS) sangatlah cerdik dan pintar, dan mereka berusaha memutar balikkan fakta namun atas izin Allah, semuanya akan terungkap.

Kelompok Daulah telah menyerang Syaikh Usamah rahimullah beberapa kali dalam beritanya di Majalah Dabiq, dan saya hanya akan menjabarkan dua hal yang paling penting. Sehingga dengan ini Anda tidak perlu berputar-putar dan bertele-tele, tapi bersiaplah untuk menerima kebenaran insyaa Allah dan membuka pikiran Anda.

1) Kelompok Dawlah mengatakan dalam majalahnya, dan kutipannya dilampirkan dalam status ini, bahwa mereka percaya kelompok Syaikh Usamah adalah sekutu Ijraa', hingga Syaikh Usamah mengkafirkan secara terbuka Rezim Saudi. Namun sebelum itu, mereka adalah kelompok yang mengikuti metodologi Murjiah.

Dimana Kelompok Daulah menyatakan bahwa Tandhim Al Qaidah adalah kelompok Irjaa'? :

Mereka mengklaim bahwa di tahun 80-an dan 90-an (perhatikan bahwa orang-orang yang menulis majalah ini kemungkinan besar bahkan belum mencapai masa puber pada masa itu, namun mereka ingin mengajarkan kepada orang-orang tentang peristiwa yang terjadi pada waktu itu), karena ragu-ragu dalam Takfir mereka terhadap Rafidah dan yang lainnya… ..tapi kemudian setelah pernyataan-pernyataan eksplisit dari Syeikh Usamah, mereka tidak lagi termasuk kelompok Irjaa. Tapi kemudian ketika Syeikh Usamah meninggal, sehingga mereka menjadi Murjia lagi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Syaikh Usamah adalah bagian dari kelompok Murjiah sebelum ia membuat takfir eksplisit terhadap Rezim Saudi. Inilah mengapa pernyataan ini diletakkan sangat cerdik, yaitu untuk mencoba menyembunyikan permusuhan mereka terhadap Syeikh Usamah, namun semuanya sudah jelas. Mari kita beralih ke poin selanjutnya.

2) Kelompok Dawlah juga menyerang di majalah mereka, bahwa "godaan" Syeikh Mullah Omar (begitulah mereka menyebutnya) kepada negara-negara lain dan dengan itu menyatakan mereka nasionalistik dan yang paling penting adalah dalam hal ini mereka menyerang Tandhim Al Qaidah.

Dimana Daulah menyebut Baiat kepada Mullah Omar itu "busuk"? :


Di mana mereka menyerang Mullah Omar dan menyebut retorikanya sebagai "nasionalisme" :

Sekarang mari kita melihat realitas, siapa yang memberi bai’at kepada Mullah Omar sebelum orang lain melakukannya? Syeikh Usamah lah yang melakukannya, bukan Syeikh Ayman Al-Dhawahiri. Bukan, demi Allah, itu adalah Syeikh Usamah yang menyatakan kesetiaannya kepada Mullah Omar.

Sekarang beberapa Ghulaat yang “pintar” akan berkata: "Mullah Omar telah berubah sejak saat itu". Baik, mari kita lihat sebuah pernyataan Mullah Omar pada Idul Adha 2009 (ketika Syeikh Usamah masih hidup dan masih memiliki bai'at terhadap Syeikh Mullah Omar) dan bandingkan dengan pernyataan Syeikh Mullah Omar pada Idul Fitri tahun ini.

Pesan  Mullah Omar Hafidzullah pada Idul Adhha tahun 2009 :

"Imarah Islam Afghanistan ingin menjaga hubungan baik dan positif dengan semua tetangga berdasarkan saling menghormati dan membuka lembaran baru bertetangga yang baik serta bekerjasama dalam pembangunan ekonomi. Tujuan kami adalah untuk mendapatkan kemerdekaan negara dan membangun sistem Islam di sana atas dasar aspirasi umat Islam. Kita dapat mempertimbangkan setiap pilihan yang bisa mengarah pada pencapaian tujuan ini. Kami telah membuka semua pilihan dan cara untuk mencapai tujuan ini. Namun, semuanya ini hanya akan layak ketika negara kami bebas dari pasukan invasi yang menginjak-injak dan jika kami telah memperoleh kemerdekaan."

(Syeikh Usamah masih hidup pada saat Syeikh Mullah Omar mengeluarkan pernyataan ini, dan lihatlah, Pikiran Syeikh Mullah Omar ini tidak berubah dan sangat mirip, baik sebelum tahun 2009 dan bahkan sebelum invasi)

Pesan Mullah Omar Hafizullah tahun 2014, mengatakan:

"Kami menjamin kepada dunia dan negara tetangga sebagaimana kami meyakinkan mereka di masa lalu bahwa perjuangan kami ditujukan hanya untuk membentuk sebuah rezim Islam yang independen dan memperoleh kemerdekaan negara kami. Kami tidak berniat untuk campur tangan dalam urusan (internal) daerah dan negara lain di dunia, kami juga tidak ingin menyakiti mereka. Demikian pula, kami tidak mentolerir peran mereka yang berniat untuk menyakiti kami dan kami mendesak mereka untuk memiliki sikap timbal balik. Saya memanggil semua Mujahidin di daerah perbatasan untuk melindungi perbatasan mereka dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga atas dasar saling menghormati."

Jadi, klaim bahwa Mullah Omar hafizullah telah berubah atau bahwa retorikanya berubah adalah palsu. Menurut Daulah, pernyataan ini tidak menunjukkan bahwa Syeikh Usamah memiliki Bai'at udhma, yaitu sebuah Ikrar Kesetiaan yang memerlukan kepatuhan terhadap Penguasa dengan seluruh kemampuan maksimal Anda selama tidak melawan Islam. Namun Daulah mengklaim, bahwa retorika ini menggoda negara-negara lain dan menunjukkan retorika nasionalistik, bahkan mereka menyebutnya " Bai'ah yang busuk."

Hal ini sekali dan untuk selamanya akan menghapus semua garis. Syaikh Usamah rahimullah tidaklah sempurna, dan bukan menjadi parameter atau ukuran kebenaran mengenai apakah mereka akan mendukungnya atau tidak, melainkan saya membuat tulisan ini karena banyak pendukung Daulah menggunakan argumen ini, bahwa mereka (Daulah) mengikuti Syeikh Usamah atau bahwa mereka tidak menyerang beliau di majalah tersebut. Maka saya menulis ini, mohon maaf jika tulisan ini sangat panjang, namun ini harus dilakukan.

Wallahu Ta'ala Alam ..

sumber : Al Muwahiddeen Media

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.