Baitul Maqdis Kian Terancam, Ulama Al-Aqsa Minta Dunia Islam Tak Diam

Baitul Maqdis Kian Terancam, Ulama Al-Aqsa Minta Dunia Islam Tak Diam

ALQUDS (Jurnalislam.com) – Wakil Direktur Departemen Endowmen Keagamaan Al-Quds, Najeh Bkeerat mengatakan, ancaman Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Al-Rahma semakin buruk. Dia menilai, penyebabnya adalah agresi militer Israel dan kurangnya respon dunia Arab, regional, internasional, dan dunia Islam pada umumnya.

Bkeerat menambahkan, kurangnya kesadaran tentang pentingnya perjuangan Palestina, Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa di antara warga Palestina, Arab, dan Muslim adalah alasan lain meningkatnya ancaman Israel tersebut. Bab Al-Rahma dibuka kembali pada Februari untuk pertama kalinya sejak 2003, sebelum ditutup lagi oleh Israel sebulan kemudian.

“Otoritas pendudukan Israel berusaha mengirim pesan kepada dunia, melalui agresi mereka, bahwa mereka telah mengontrol penuh atas Masjid Al-Aqsa,” kata Bkeerat kepada Pusat Informasi Palestina, Senin (18/11/2019).

Menurutnya, semakin banyak pelanggaran Israel di Baitul Maqdis menunjukkan bahwa penjajah sedang mempersiakan sesuatu. Bkeerat tidak mengenyampingkan peningkatan jumlah pemukum Yahudi yang menyerang Masjid Al-Aqsa adalah bagian dari kampanye Israel untuk menarik lebih banyak dukungan.

“Kita tidak boleh tinggal diam dengan konspirasi yang dirancang melawan Masjid Al-Aqsa. Kita bisa melakukan ini dengan memperkuat hubungan kita dengan Masjid Al-Aqsa dan orang-orang Yerusalem,” ujar Bkeerat.

Untuk mencapai tujuan ini, pejabat Awqaf menyerukan media Palestina, Arab dan Islam untuk melawan narasi palsu Israel dan pro-Israel dengan menerbitkan fakta tentang kota suci dan apa yang terjadi di sana.

Bkeerat juga menyerukan para intelektual dan pejabat Palestina dan Arab untuk melakukan apa pun yang mereka bisa untuk melindungi Masjid Al-Aqsa dan Yerusalem dari rencana jahat Israel.

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.