JAKARTA(Jurnalislam.com) — Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memperkirakan, awal Ramadhan 1442 Hijriyah akan seragam, yaitu jatuh pada Selasa, 13 April 2021.
Hal ini didasarkan pada posisi bulan saat Maghrib dan kriteria yang biasa digunakan ormas Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
“Insya Allah akan seragam, setidaknya dua ormas besar NU dan Muhammadiyah itu akan seragam. Jadi, awal Ramadhan akan seragam tanggal 13 April,” ujar anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama (Kemenag) itu kepada Republika, Rabu (17/3).
Thomas menjelaskan, faktor yang membuat awal Ramadhan tahun ini seragam, yaitu karena posisi bulan saat Maghrib berada di luar rentang perbedaan. Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal, yaitu ketinggian bulan sekitar nol derajat.
Sementara NU, Thomas melanjutkan, menggunakan kriteria ketinggian bulan 2 derajat. Perbedaan akan terjadi bila posisi bulan antara 0 dan 2 derajat. Dalam konteks ini, menurut Muhammadiyah, itu sudah masuk awal Ramadhan. Sedangkan, menurut NU, itu belum masuk awal Ramadhan.
Namun, Thomas memaparkan, pada tahun ini posisi bulan pada 29 Sya’ban atau 12 April sudah di atas 2 derajat. Artinya, ini sudah memenuhi kriteria yang digunakan oleh Muhammadiyah dan NU.
“Biasanya kalau sudah memenuhi kriteria, ada saja saksi yang melaporkan terlihatnya hilal sehingga laporan seperti itu akan diterima saat sidang itsbat. Jadi, bisa diprakirakan 1 Ramadhan akan seragam, jatuh pada 13 April 2021,” ujar dia.
Thomas juga menyampaikan, secara umum saat ini semua perhitungan kalender sama karena menggunakan formulasi astronomi modern. Hal yang sering menjadi sumber perbedaan adalah kriterianya. Kriteria umum yang digunakan di Indonesia ada empat.
Sumber: republika.co.id