JURNALISLAM.COM – Lailatul qodar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan dan terjadi pada bulan ramadhan, didalam malam lailatul qodar terdapat keutamaan-keutamaan dan keistimewaan-keistimewaan yang diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala terhadap hamba-hambaNya yang sholih.
A. Keutamaan Lailatul Qodar.
Dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang keutamaan malam Lailatul Qodar diantaranya adalah:
1. Pada malam lailatul qodar Allah Subhanahu wa ta’alamenurunkan Al-Qur’an.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ( )
“sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dhukhon: 3)
2. Malam lailatul qodar adalah malam yang sangat agung.
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ( ) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ( )
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS.97/ al-Qodr:2-3).
3. Turunnya para malaikat dengan membawa Rahmat, keberkahan, ketentraman, dan semua urusan yang ditetapkan atau ditaqdirkan untuk manusia dalam setahun.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ( ) فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ( ) أَمْرًا مِنْ عِنْدِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ( )
“Sesungguhnya kami menemukannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar pada sisi kami. Sesungguhnya kamilah yang mengutus rosul-rosul.” (QS. Ad-Dukhon: 3-5)
4. Ber’ibadah pada malam itu adalah lebih baik dari pada seribu bulan serta lebih baik pada malam-malam lainnya.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ( ) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ( ) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ( ) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ( ) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ( )
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.(QS, al-Qodar: 1-5).
B. Terjadinya Lailatul Qodar.
Terjadinya lailatul qodar merupakan rahasia Allah Subhanahu wa ta’ala manusia tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah Subhanahu wa ta’ala. Hanya saja Allah Subhanahu wa ta’alamenjelaskan kepada hambaNya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang tanda-tanda lailatul qodar berdasarkan Al-Qur,an dan As sunnah yang shohih, bahwasanya tidaklah terjadi lailatul qodar kecuali pada beberapa keadaan berikut:
1. Terjadinya pada bulan. ramadhan, selain bulan ramadhan tidaklah terjadi.
Firman Allah Subhanahu wa ta’ala,
سبحانه وتعالى : إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ( )
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan.(Qs.Al-Qodar: 1).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ
“Bulan Ramadhan, adalah bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur,an,”
2. Terjadinya pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan.
فَابْتَغُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَابْتَغُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
“Maka carilah malam tersebut pada sepuluh malam terakhir. Dan carilah malam tersebut pada tiap-tiap malam ganjil.” (HSR. Bukhori:2018, Muslim: 1167).
3. Terjadinya pada malam-malam ganjil.
فَابْتَغُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ وَابْتَغُوهَا فِي كُلِّ وِتْرٍ
“Maka carilah malam tersebut pada sepuluh malam terakhir. Dan carilah malam tersebut pada tiap-tiap malam ganjil.” (HSR. Bukhori:2018, Muslim: 1167).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ε قَالَ : تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ .
“Carilah lailatul qodar pada malam ganjil disepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.”(HSR.Bukhori: 2017) .
C. Tanda-tanda Lailatul Qodar.
Tanda-tanda Lailatul Qodar ada (2) ketetapan yaitu ketetapan yang haq yang datangnya bersumber dari Allah Subhanahu wa ta’ala, dan ketetapan yang bathil yang bersumber dari Iblis la’tulllohu alaih.
Ketetapan yang haq tentang tanda-tanda lailatul qodar terdapat dalam Hadits dan Riwayat shohih, diantara tanda-tanda tersebut dapat diketahui dengan kondisi sebagai berikut:
1. Sedangnya cuaca malam, tidak panas, tidak dingin, angin tenang, dan cuaca cerah.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ εقَالَ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ: ” لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلْقَةٌ لَا حَارَّةٌ وَلَا بَارِدَةٌ يُصْبِحُ شَمْسُها صَبِيحَتَهَا ضَعِيفَةً حَمْرَاءَ
Dari Ibnu Abbas, Bahwasanya rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada malam lailatul qodar.”Lailatul qodar adalah malam yang tenang, cerah, tidak panas dan tidak pula dingin. Pada waktu paginya Matahari terbit dengan cahaya yang lemah dan berwarna kemerahan.” (HHR. Ibnu Khuzaimah: III/ 231. al-Bazzar: 1035, at-Thoyalisi: 349).
Dalam riwayat lain,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء “ Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh / terpercaya)
2. Malam pada sa’at itu membawa ketenangan dan ketentraman
3. Pada pagi harinya matahari terbit dengan jernih tidak memancarkan sinarnya
صَبِيحَةَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ تَطْلُعُ الشَّمْسُ لاَ شُعَاعَ لَهَا كَأَنَّهَا طَسْتٌ حَتَّى تَرْتَفِعَ
“Matahari terbit pada pagi lailatul qodar tanpa cahaya seolah-olah seperti talam hingga meninggi,” (HR. Muslim 1174).
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,” Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim 1174)
D. Do’a Malam Lailatul Qadar
Do’a yang pernah diajarkan oleh Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam jikalau kita bertemu dengan malam kemuliaan tersebut yaitu do’a: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdo’alah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR. Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Demikianlah pembahasan singkat tentang lailatul qodar.
والله اعلم بالصواب
Semoga Allah memudahkan kita untuk meraih malam tersebut. Amin Yaa Mujibas Saailin.
Sumber: Shohih Fiqh Sunnah, oleh Abu Malik Kamal bin As Sayyid Salim
Editor: Deddy | Jurnalislam