Protes Terhadap Busana Muslim di Bali dilandasi Islamphobia

Wakil Sekjen Pelajar Islam Indonesia Helmy Al-Djufri menilai aksi kelompok Hindu menentang pemakaian busana muslim bagi petugas tol di Bali didasari kebencian terhadap Islam dan simbol-simbolnya.

“Sebenarnya mereka didasari oleh Islamophobia, tapi mereka mencover persoalan ini dengan isu-isu adat, kata pria yang mendalami dinamika sosial Islam di Bali saat berbincang dengan kiblat.net, di Jakarta, Kamis (17/6).

Lanjut Helmy, kelompok yang melakukan protes busana Muslim bagi pegawai tol berasal dari kalangan intelektual Hindu, bukan masyarakat awam.

“Mereka berasal dari kalangan yang faham tentang agama, orang-orang yang faham tentang persinggungan ideologi. Untuk orang awam pendekatannya melalui isu ketertiban di ruang publik. Intinya mereka tidak suka dengan Islam sebenarnya, tapi, isu SARA-nya tidak dinampakan,” bebernya.

Helmy berpendapat, di Bali, jilbab dan simbol-simbol islam umumnya memang dipandang sebagai hal yang tabu jika berada di ruang publik.

Menurut Helmy, sentimen anti-Islam bukan kali ini saja terjadi di Bali. Pada kesempatan sosialisasi hotel syariah yang dilakukan menteri pariwisata, mereka juga menolak.

“Mereka mengatakan tidak mau ada hal-hal yang berbau syariah di Bali,” tuturnya.

Sikap alergi dengan simbol-simbol Islam, juga dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya faktor ekonomi. Menurut Helmy, dalam kehidupan sosial akar rumput, umumnya orang Islam di Bali maju secara ekonomi. Kalangan Islam banyak yang memiliki bisnis lebih menjanjikan. Berbeda dengan masyarakat Hindu umumnya, yang kebanyakan menggeluti perdagangan perlengkapan upacara.

“Ada kecemburuan sosial yang tinggi ke orang-orang islam, jadi semakin tinggi pula sentimen terhadap simbol-simbol Islam,” ujarnya.

Apalagi, di Bali, solidaritas umat Islam umumnya tinggi. Hal itu bisa terlihat seperti pada pembangunan masjid. Umat Islam umumnya bergotong royong membantu pembangunan, seperti mewaqafkan tanah dan menyumbangkan uang. Sedangkan di masyarakat Hindu Bali tidak demikian. Sehingga mereka cemburu jika melihat perkembangan masjid.

“Jika banyak simbol Islam di Bali, mereka seperti merasa dijajah oleh Islam dan Jawa,” terangnya

Namun, sejauh ini mereka umumnya memprotes tidak langsung kepada umat Islam, tetapi baru sebatas kepada pejabat setempat.

Seperti diketahui sebelumnya, Aliansi Hindu Bali memprotes kebijakan PT Jasa Marga Bali Tol yang menghimbau petugas gerbang Tol Bali Mandara memakai busanah Muslim selama Ramadhan tahun ini. Protes itu dilayangkan lantaran hal tersebut dinilai menimbulkan kecurigaan.

Aliansi Hindu Bali yang terdiri dari Cakrawahyu, Yayasan Satu Hati Ngrestiti Bali, Yayasan Jaringan Hindu Nusantara dan Pusat Kooordinasi Hindu Nusantara tersebut menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Jasa Marga Bali Tol. Mereka memprotes dan mendesak agar imbauan tersebut dicabut.

Taufik Kurniawan: Pernyataan Franz Magnis Bisa Munculkan Islamophobia

Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menyesalkan pernyataan tokoh rohaniawan Katolik, Romo Frans Magnis Suseno soal Islam garis keras. Pernyataan tersebut akan memunculkan Islamophobia.

Taufik mengatakan tidak benar bahwa mantan ketua umum PP Muhammadiyah Amien Rais telah memunculkan sekat bagi adanya gerakan Islam garis keras di pendukung pasangan capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Sebagai seorang muslim saya juga tidak tahu apa yang disebut Franz Magnis tentang Islam garis keras atau tidak keras," kata Taufik, Kamis (2/7).

Taufik mengatakan Islam itu adalah rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam semesta. Jadi, lanjut dia, tidak ada dikotomi dalam Islam. "Jadi yang dimaksud Islam garis keras itu Islam apa?" ungkap Taufik.

Kalau ada kelompok yang dianggap Franz Magnis sebagai kelompok yang melakukan kekerasan, menurut Taufik, sebaiknya Islam tidak dibawa-bawa. Itu adalah perilaku kelompok dan tidak ada hubungannya dengan Islam. Ia khawatir pernyataan Franz Magnis akan memunculkan Islamophobia dan konflik SARA.

Taufik mengajak agar kompetisi dalam Pilpres 2014 dilakukan dengan cara yang sehat. Jangan sampai membawa-bawa isu SARA hanya untuk kepentingan pilpres.

Al Qaeda India Seru Umat Islam Untuk Bersatu Berjihad Melawan Koalisi Pimpinan AS

INDIA (Jurnalislam.com) – Juru bicara Al Qaeda di benua India (AQIS), Syeikh Usama Mahmood, merilis sebuah pernyataan yang menyerukan kepada semua umat Islam, termasuk seluruh faksi jihad di Suriah untuk bersatu melawan AS.

Pernyataannya yang berjudul "Agresi Amerika terhadap Irak dan Suriah … Oh Muslim… Bersatulah untuk Mengawal Al-Haram," itu tertanggal 15 Oktober namun tidak dirilis melalui akun Twitter resmi milik Mahmood sampai 3 November.

"Serangan terhadap Irak dan Suriah tidak terhadap kelompok atau organisasi tertentu, Namun serangan itu ditujukan bagi seluruh umat Muslim untuk mengakhiri setiap gerakan Islam dan Jihad yang bertujuan untuk berdiri melawan tirani dan meyakini pembentukan syariah," tulis AQIS dalam pernyataannya.

"Tujuan dari serangan ini adalah memperkuat pertahanan Israel, melindungi aturan tirani global dan penaklukan kaum muslimin," lanjut pernyataan itu.

"Sekali lagi kami menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia untuk berdiri dalam mendukung para mujahidin melawan koalisi Amerika dan bergabung dalam Jihad fardhu-al-ain (kewajiban mutlak) ini untuk mendapatkan kebebasan, untuk melindungi Dien mereka, untuk menjaga tempat-tempat suci mereka dan untuk membangun supremasi syariah," seru Syeikh Mahmood.

Juru bicara AQIS menyeru semua jihadis di Irak dan Suriah dan mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk bisa mengalahkan AS adalah jika mereka (jihadis) bersatu. Islamic State (IS), yang dipimpin oleh Abu Bakar al Baghdadi, telah berjuang melawan Jabhatun Nusrah, cabang resmi al Qaeda di Suriah, serta jihadis lainnya, sejak tahun lalu. Mahmood tidak menyebut IS, yang diakui oleh komando Al Qaeda di bulan Februari, atau Jabhatun Nusrah, tapi pesannya jelas ditujukan pada mereka dan seluruh pejuang jihad lainnya.

"Pesan kami kepada para mujahidin Irak dan Suriah adalah bahwa berakhirnya agresi Amerika terjadi melalui persaudaraan dan persatuan semua kelompok dan organisasi Jihad, penyerahdirian terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan memerangi koalisi kafir sebagai tujuan utama," Syeikh  Mahmood menulis.

AQIS adalah cabang terbaru dari organisasi internasional Al Qaeda. Amir Al Qaeda Syeikh Ayman al Zawahiri dan pemimpin Al Qaeda lainnya mengumumkan pembentukan kelompok ini pada awal September 2014. Tak lama kemudian, AQIS mengklaim telah berusaha menyerang kapal perang Pakistan dengan berani.

Pernyataan Syeikh Mahmood adalah indikasi terbaru bahwa al Qaeda mencoba menggunakan serangan udara koalisi pimpinan AS di Irak dan Suriah untuk mengakhiri pertikaian antar jihadis.

Al Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP), cabang regional Al Qaeda yang dipimpin oleh Syeikh Nasir al Wuhayshi, yang juga merupakan manajer umum global Al Qaeda, telah berulang kali menyerukan para jihadis untuk bersatu melawan musuh bersama mereka di Barat. Al Qaeda di Maghreb Islam (AQIM), cabang lainnya, telah bergabung bersama AQAP yaitu menggunakan serangan udara koalisi sebagai dasar untuk melakukan gencatan senjata dengan sesama mujihadin.

Beberapa kritikus sengit dari IS al Qaeda juga telah mengeluarkan seruan untuk persatuan. Pada akhir September, misalnya, sejumlah jihadis berpengaruh mengusulkan gencatan senjata antara IS dan musuh jihadnya. Inisiatif ini diajukan oleh beberapa ideolog al Qaeda terkenal yang mengkritik IS di masa lalu.

Bahkan saat menyerukan jihad untuk merapatkan barisan melawan AS, Mahmood secara implisit mengkritik klaim IS untuk memerintah sebagai khalifah. Ketika IS secara sepihak menklaim kekhalifahan yang baru lahir pada akhir Juni, kelompok itu menuntut kesetiaan dari semua umat Islam lainnya. Hal ini menyebabkan gesekan lebih lanjut dalam jajaran jihadis.

Syeikh Mahmood mengatakan bahwa "persatuan, persaudaraan dan kerjasama" adalah kunci untuk "kemenangan dan keberhasilan" dalam "pembentukan khalifah."

Syeikh Mahmood mengatakan bahwa khalifah, yang oleh banyak jihadis dihidupkan kembali dengan berperang, haruslah "melalui Syura (musyawarah) … dan dipertimbangkan atas dasar keamanan kesejahteraan dan darah Muslim," dan "menjadi simbol persaudaraan dan kesatuan umat Islam."

Dalam pandangan al Qaeda, khalifah IS tidak memiliki seluruh hal tersebut. Saat pejabat AQIM mengingatkan pada bulan Juli, IS tidak berkonsultasi dengan para pemimpin jihad yang diakui kepemimpinannya sebelum mengumumkan khilafah mereka. Dan bukannya mengarah ke kerjasama, mereka merampas otoritas tandzim jihad lainnya sehingga memperburuk ketegangan antara pasukan Abu Bakr al Baghdadi dan rekan-rekan mereka dalam faksi faksi  jihad lainnya.

Namun, Syeikh Mahmood berpendapat, keinginan jihadis 'untuk membangkitkan khalifah Islam harus mendorong mereka untuk fokus pada Barat dan sekutunya. "Oleh karena itu senjata Anda harus menunjuk ke arah musuh," Syeikh Mahmood menulis, segera setelah menggambarkan seperti apa Khilafah itu seharusnya.

Syeikh Mahmood menyimpulkan pernyataannya dengan menggambarkan jihad sebagai pemenang di Afghanistan. Dia juga memuji Syeikh Mullah Omar, pemimpinTaliban, atas kepemimpinannya.

Juru bicara AQIS memberikan "kabar gembira yaitu kekalahan memalukan bagi Amerika dan sekutu-sekutunya di Afghanistan dan Khorasan setelah jangka waktu tiga belas tahun." Bagi jihadis, Khorasan adalah wilayah yang mencakup sebagian besar Asia Tengah dan Selatan.

Syeikh Mahmood mengatakan bahwa kemenangan jihadis “adalah hasil dari Jihad yang diberkati yang sedang berlangsung di bawah kepemimpinan Amir-ul-Mominīn Syeikh Mullah Muhammad Umar Mujahid (semoga Allah melindunginya)." Gelar "Amir-ul-Mominīn" berarti "Amirul Mukminin," adalah sebuah gelar yang biasanya ditujukan bagi khalifah yang berkuasa. Abu Bakr al Baghdadi telah mencoba untuk merebut gelar ini untuk dirinya sendiri.

Tak lama setelah Baghdadi memproklamirkan dirinya sebagai "Khalifah Ibrahim," Al-Qaidah menegaskan kembali kesetiaan mereka kepada Syeikh Mullah Omar dan merilis sebuah video lama dari Osama bin Laden yang bersumpah Bayat (sumpah setia) kepada master Taliban ini. Dengan demikian, Al Qaeda menunjukkan bahwa Syeikh Mullah Omar, bukan Baghdadi, adalah khalifah yang sah.

AQIS menekankan bahwa Afghanistan, Irak, dan Suriah semuanya penting, dan AS adalah entitas global dan harus dilawan semaksimal mungkin. "Kami juga ingin mengingatkan para mujahidin di mana-mana di dunia bahwa musuh kita berbaris melawan umat Muslim di seluruh dunia," Syeikh Mahmood menulis. " Kepentingan Amerika dan sekutu-sekutunya tersebar di seluruh dunia."

Sangat diperlukan "untuk memperhatikan dengan skala penuh" ke garis depan "Suriah dan Irak, Palestina dan Afghanistan, Yaman dan Somalia," Syeikh Mahmood berpendapat, tapi "menargetkan kepentingan musuh di seluruh dunia melalui gerakan global Jihad adalah jalan menyingkirkan simbol tirani dan kekerasan ini."

Dengan demikian, AQIS ingin jihadis untuk bersatu melawan koalisi yang dipimpin AS, dan untuk menyerang kepentingannya di mana saja mereka bisa. [ded412/ the long war journal]

Serangan Mematikan Setelah Penembakan Orang Syiah Pada Acara Asyuro di Saudi

ARAB SAUDI (jurnalislam.com) – Dua polisi dan dua orang yang diduga penembak bersenjata tewas di kota Buraydah, di utara ibukota Saudi, Riyadh, dalam sebuah operasi keamanan terkait dengan penembakan sebelumnya di timur negara itu.

Enam orang juga ditangkap pada hari Selasa (04/11/2014)  di beberapa serangan lain di seluruh negeri, beberapa jam setelah lima orang tewas dan sembilan lainnya terluka pada hari Senin di Provinsi Timur.

Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan pasukan keamanan menyerbu beberapa tempat di kota-kota Riyadh, al-Ahsa, al-Khobar dan seluruh Provinsi Timur, dan menangkap mereka yang diduga terlibat dalam penembakan.

Mengacu pada serangan hari Senin di al-Dawla di kota al-Ahsa, Mayor Jenderal Mansour Al-Turki mengatakan: "Ketika sekelompok warga meninggalkan gedung … tiga pria bertopeng melepaskan tembakan ke arah mereka dengan senapan mesin dan pistol."

Pejabat itu tidak memberikan rincian lebih lanjut. Aktivis di media sosial mengatakan penembakan itu menargetkan jamaah Syiah saat mereka meninggalkan kuil, dalam rangka peringatan tahunan Ashoura, hari keagamaan yang paling dihormati dalam kalender sekte Syiah.

Sebuah footage yang diposting online menunjukkan mayat tergeletak berlumuran darah setelah serangan di wilayah timur kawasan kaya minyak, wilayah tempat tinggal bagi sebagian besar warga Syiah Arab Saudi yang berjumlah dua juta orang.

Peringatan hari Ashoura menandai pembunuhan Imam Hussein, sebuah peristiwa yang membekas di hati yang membagi Islam menjadi Sunni dan sekte kafir Syiah. [ded412/world bulletin/Aljazeera]

Satu Orang Zionis Tewas Dalam Sebuah Ledakan Bom di Israel Selatan

ISRAEL (jurnalislam.com) – Satu orang Zionis tewas dan melukai lainnya dalam ledakan bom yang menargetkan sebuah mobil di Israel selatan pada Selasa malam (04/11/2014).

"Satu orang tewas di Ashdod dalam ledakan malam ini," kata juru bicara polisi zionis Israel Micky Rosenfeld, dia menulis di Twitter.

Dia mengklaim bahwa motif di balik ledakan adalah "kriminal".

Pasukan Israel menutup lokasi ledakan dan mencari bahan peledak lain di daerah tersebut, menurut Channel Two Israel. [ded412/world bulletin]

Pasca Agresi Militer Ke Gaza, Kasus Bunuh Diri Meningkat di Kalangan Militer Israel

PALESTINA (jurnalislam.com) –  Laporan yang dirilis Selasa (04/11/2014) mengungkap, tiga serdadu zionis yang terlibat dalam agresi militer ke Gaza, melakukan bunuh diri, sementara ratusan lainnya mengalami depresi, seperti dirilis harian Maarev mengutip sumber di komisi luar negeri Knesset zionis.

Kepala divisi kesehatan mental di militer zionis, Kolonel Kern Ginant, mengatakan, “Tiga serdadu yang melakukan bunuh diri berasal dari brigade Givati.”

Pasca kasus bunuh diri tersebut, aparat kesehatan mental dengan bantuan komandan Brigade Givati mulai memeriksa kesehatan jiwa serdadu yang dikirim dalam pertempuran Gaza, pemeriksaan masih dilakukan di tiga Brigade lainnya.

Kolonel Ginant melaporkan, ratusan tentara terindikasi depresi. Dalam laporan kementerian kesehatan, pasca agresi ke Gaza, sebanyak 463 serdadu mengalami depresi, 4 mengalami tekanan mental, dan 93 mengalami luka fisik dan jiwa.

Agresi militer zionis ke Gaza dua bulan lalu berlangsung selama 50 hari, lebih dari 2000 warga Palestina gugur, dan puluhan ribu lainnya luka-luka. [ded412/infopalestina]

 

Ini Suasana Perayaan Asyuro Syiah Ijabi di Lucky Square Bandung

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Perayaan Rituan Syiah, Asyuro yang digagas Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (Ijabi) dan Yayasan Muthahari binaan tokoh Syi'ah Indonesia, Jalaluddin Rahmat di Lucky Square Bandung dihadiri seribuan jamaah yang berasal dari pelbgai wilayah di Jawa Barat, khususnya siswa-siswi dari Sekolah Muthahari, Senin (3/11/2014).

Panitia acara, Hesthi Raharja mengatakan kepada Alhikmah.co bahwa acara ini terbuka. “Tidak ada yang kami tutup-tutupi,” ungkapnya walau enggan diwawancara lebih lanjut. Berikut hasil jepretan Alhikmah di lokasi yang dijaga ketat oleh Satgas PDIP karena mendapat penolakan umat Islam Bandung.

Para peserta Asyuro Ijabi terlihat menyanyikan Hymne Ijabi, dan mendengarkan paparan dari Jalaludin Rakhmat tentang Asyuro dan juga sempat beberapa kali memukul-mukul dada. Acara ini pun dihadiri Ketua Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Eki Subandi, Romo Agus dari Keuskupan Indonesia, Alawi Al Bantani, juga Syaiful Abdullah yang mengaku dari Muhammadiyah Jabar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto : mr/alhikmah

Ini Alasan Orang-orang Yang Ikut Perayaan Asyuro Ijabi

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Beberapa peserta ritual Asyuro yang diselenggarakan kelompok Syi'ah dari Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (Ijabi) pada hari Senin (3/11/2014) di Lucky Square Antapani rupanya tak hanya berasal dari Bandung. Terdapat rombongan simpatisan Ijabi dari pelbagai wilayah di Jabar seperti Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, dll.

Seorang wanita berkerudung hitam, yang ingin disebut Ummu Husein mengatakan bahwa ia ikut dengan rombongan dari Tasikmalaya karena diajak kawannya. “Asyuro ini seharusnya tidak hanya Syi'ah saja,” ungkapnya.

Ada pula, Saripin dari Tasik yang mengaku sudah empat tahun terlibat menjadi simpatisan ormas syiah Ijabi. “Ada dua rombongan mobil, dari Garut sama Tasik,” katanya. Alasan dia ikut, karena sudah menjadi simpatisan Ijabi di kampungnya.

Ada pula remaja yang tak tahu menahu dan hanya ikut-ikutan saja. “Cuman diajak teman saja,“ kata wanita yang enggan disebut namanya.

Melihat banyaknya masyarakat awam hingga simpatisan dari desa yang ikut acara ini, ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa pola Syi'ah menjaring masyarakat sama seperti kristenisasi.

“Sama polanya dengan dikristenkan. Awalnya dari bantuan, kebaikan. Acara Asyuro di tempat lain saja dapet besek (bingkisan-red),” kata ustadz Roinul Balad, Koordinator Lapangan Pembela Ahlus Sunnah (PAS) yang juga Sekjen Dewan Dakwah Islamiyyah Jabar.

Ia berharap umat Islam merapatkan barisan melihat perkembangan syiah yang sudah menjangkau wilayah wilayah di Jawa Barat. “Ikhlas dan Persatuan. Kita harus semakin rapatkan barisan melihat mereka seperti ini,” pungkasnya. (mr/amaif)

 

Ikuti Perayaan Asyuro Ijabi, Warga Garut: Dulu Saya NU

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Beberapa peserta perayaan Ritual Asyuro yang diselenggarakan kelompok Syi'ah dari Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi) dan Yayasan Muthahari sengaja didatangkan dari pelbagai wilayah di Jawa Barat. Saripin, seorang warga Bayongbong Garut mengatakan dirinya sudah empat tahun mengikuti acara semacam ini.

“Di kampung saya banyak pengajian-pengajian semacam ini (red_syiah),” katanya kepada Alhikmah di Lucky Square Bandung, Senin (3/11/0214). Ketika ditanya apakah setiap orang bisa hadir di sini, ia menjawab tidak semua warga bisa ikut.

“Mereka menolak semua. Mengikuti leluhurnya, terpengaruh gara-gara Muawiyah. Dulu juga saya begitu, dulu saya NU. Sekarang, pencinta Ijabi,” tegasnya. Diakuinya, beberapa orang yang aktif di Ijabi datang ke kampungnya dan mengadakan diskusi dan pengajian.

Menanggapi mulai menyebarnya aliran Syi'ah yang oleh MUI dikategorikan aliran sesat yang perlu diwaspadai, Sekjen Dewan Dakwah Islam Jabar, Ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa PR besar bagi umat Islam untuk bersatu melihat perkembangan syiah masuk hingga kampung-kampung.

“Ikhlas saja tidak cukup. Kita perlu satukan fikrah, satukan kekuatan. Ormas Islam : NU, Persis, Muhammadiyah, PUI dan lainnya perlu merapatkan barisan,” pungkas ustadz Roin.

Perayaan Asyoru Ijabi, selain dihadiri warga simpatisan syiah dari daerah, dihadiri juga Ketua Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Eki Subandi, Romo Agus dari Keuskupan Bandung, Ketua Dewan Syuro Ijabi Jalaluddin Rakhmat. (mr/amaif)

Satgas PDIP Jaga Perayaan Asyuro Ijabi di Lucky Square Bandung

BANDUNG (Jurnalislam.com) – Meski mendapat penolakan dari umat Islam Bandung, perayaan Asyuro yang diselenggarakan oleh kelompok Syi'ah dari Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) tetap digelar di Lucky Square Antapani Bandung.  Ratusan orang memenuhi Lucky Square Antapani Bandung, Senin (3/11/2014).

Ketua Dewan Syura Ijabi, Jalaludin Rahmat mengatakan terima kasih kepada satgas PDIP Jabar, Cakra Buana, yang berjaga  menjaga perayaan syiah. “Terima kasih kepada Satgas pengaman PDIP yang bergabung bersama kami,” katanya.

Puluhan satgas PDIP itu berjaga di luar mall hingga ke dalam ruangan Aula lantai lima Lucky Square dengan mengenakan baju hitam-hitam dan  baret merah.

Sementara itu, puluhan Umat Islam melakukan aksi penolakan acara Syi'ah tersebut di depan Mall. Ketua Dewan Dakwah Islamiyyah Jabar, Ustadz Roinul Balad mengatakan bahwa acara ini merupakan aksi nahi munkar kepada gerakan yang memenuhi kriteria sesat dan perlu diwaspadai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Aksi ini hanya untuk membuat mereka gerah dan tidak nyaman dalam melakukan kemaksiatannya,” ungkap Ustadz Roin.

Tergabung puluhan orang menolak diselenggarakannya acara syiah berbungkus tabligh akbar di Bandung.

(amaif/mr/)