Persekusi Terhadap Neno Warisman Ancam Masa Depan Demokrasi

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Mantan Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution mengatakan, persekusi yang menimpa deklaratos #2019GantiPresiden Neno Warisman adalah tindakan yang mengancam masa depan demokrasi. Neno Warisman dihadang oleh sekelompok orang di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, Riau pada Sabtu (25/8/2018).

“Aksi persekusi tersebut mengancam hak-hak konstitusional warga negara serta mengancam masa depan demokrasi dan integrasi nasional,” katanya saat dihubungi Jurnalislam.com, Ahad (26/8/2018).

Maneger pun mempertanyakan keberadaan aparat keamanan yang tidak pernah muncul saat persekusi menimpa kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.

“Harusnya kepolisian menjelaskan ke publik tentang persekusi yang terjadi,” pungkasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Pusat Studi dan Pendidikan HAM Universitas Muhammadiyah Prof DR. HAMKA Jakarta menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak untuk secara bebas bergerak, berpindah, dan bertempat tinggal serta meninggalkan dan masuk kembali ke wilayah NKRI sesuai dengan Pasal 27 UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM.

Selain itu, dalam Pasal 28 UUDNRI tahun 1945, dan pasal 23, 24, dan 25 UU No.39 tahun 1999 tentang HAM dijelaskan bahwa hak atas kebebasan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan adalah hak konstitusional warga negara.

“Neno Warisman dan seluruh warga negara di seluruh teritori NKRI, termasuk di Riau, memiliki hak atas kebebasan berkumpul, berpendapat, memasuki/meninggalkan suatu daerah, rasa aman adalah hak konstitusional warga negara dan negara terutama pemerintah wajib hukumnya hadir memenuhi hak konstitusional warga negara itu (pasal 28G UUD1945, dan pasal 9 ayat (2) UU No.39 tahun 1999 tentang HAM,” jelasnya.

Reporter: Tommy Abdullah

Maneger Nasution Desak Kepolisian Tangani Kasus Persekusi Neno Warisman

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Mantan Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution mendesak kepolisian untuk segera menangani kasus persekusi yang menimpa Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (25/8/2018) lalu.

“Kepolisian harus memproses pelaku dan aktor intelektual secara profesional, independen, adil dan tidak diskriminatif,” katanya saat dihubungi Jurnalislam.com, Ahad (26/8/2018).

Menurutnya, kepolisian harus bersikap adil dalam menangani kasus. Jangan karena korban adalah kelompok kontra pemerintah, lantas aparat lambat menanganinya.

Selain itu, Maneger pun meminta negara memenuhi hak konstitusional korban terutama Neno Warisman akibat tindakan intoleran yang diterimanya.

“Ini adalah kasus kedua. Setelah sebelumnya diterima Neno di Batam,” pungkasnya.

Deklarator #2019GantiPresiden, Neno Warisman pada Sabtu (25/8/2018) dihadang sekelompok orang di Bandara Sulta Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Berdasarkan informasi awal, Neno datang ke Pekanbaru untuk menghadiri acara deklarasi #2019GantiPresiden yang akan digelar di Pekanbaru, Minggu (26/8/2018).

Reporter: Tommy Abdullah

Yayasan Dakwah Salimah Salurkan Langsung Bantuan ke Lombok Utara

SUKOHARJO(Jurnalisam.com) – Yayasan Dakwah Salimah Lentera Ummat (YDSLU) berkerjasama dengan Baitul Mall Salimah Sukoharjo menyalurkan donasi untuk korban gempa Lombok.

Donasi yang dikumpulkan dari masyarakat Sukoharjo, Klaten dan Watukelir ini diserahkan langsung oleh pembina Yayasan Salimah Ustadz Surawijaya warga di Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara pada Ju’mat (24/8/2018).

Sementara itu, koordinator penggalangan donasi Salimah Peduli Lombok, Ustadz Marsono mengatakan, bersyukur mendapat amanah dari masyarakat untuk menyalurkan bantuan ke Lombok.

Ustad Marsono masih berharap bisa menyalurkan bantuan untuk tahap berikutnya,”Kami berharap bukan sekali ini saya bisa mengirim bantuan, semoga bisa kirim bantuan tahap berikutnya”.ujarnya.

Yayasan Dakwah salimah masih membuka ladang amal sholeh bagi muhsinin untuk menyisihkan hartanya membantu saudara kita yang tertimpa musibah gempa.donasi bisa di kirim via transfer no rek.71176852758 Bank Syariah Mandiri a/n Muh Syamsul ma’rif.

Reporter: Ridho Asfari

Qurban Unik Ala ‘Joint Qurban’ KSPPS Puspa Artha Syariah Semarang

SEMARANG (Jurnalislam.com) – KSPPS Puspa Artha Syariah melaksanakan qurban dengan tema Join Qurban di Masjid Raya Candi Lama, Jalan dr. Wahidin No 109 Semarang, Kamis (23/8/2018). Tahun ini Joint Qurban KSPPS Puspa Artha Syari’ah menyembelih 13 ekor sapi dan 11 ekor kambing/domba.
Progam “Joint Qurban”  dimaksudkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan demi terwujudnya kesejahteraan, rasa kepedulian sosial bagi sesama.  Program ini sudah dimulai sejak tahun 2006 dan berawalkan dari seekor kambing.
“Kegiatan ini adalah agenda rutin Kspps Puspa Artha Syari’ah yang telah dimulai sejak tahun 2006 dengan berawalkan dari satu ekor kambing,” kata Ari Puji Waluyo, General Manager dari KSPPS Puspa Artha Syari’ah.

Dalam program “Joint Qurban”, selain mendapatkan haknya, para Shohibul qurban juga mendapatkan edukasi bagaimana menyembelih qurbannya sendiri. Mereka diundang untuk menyaksikan prosesi penyembelihan dan bagi yang bernyali untuk menyembelih akan diberikan training singkat tata cara penyembelihan yang sempurna dan sesuai syariat.

Ryans Aboe Haidar, seorang pemanah yang juga menjadi Shohibul qurban, kini berani menyembelih sapi qurbannya sendiri. Setelah mendapat training singkat dari ahli Muchlis Fauzi.

“Alhamdulillah baru kali ini seumur hidup saya menyembelih sapi, sebelum tahu ilmunya pegang pesiaupun saya tak berani,” kata Ryan sambil tersenyum bahagia.

Hal senada juga dirasakan oleh Ngadiran, anggota Brimob Srondol ini juga mendapatkan pengalaman pertama yang luar biasa. Sudah 5 kali beliau secara berturut-turut ikut program “Joint Qurban” namun baru kali ini beliau menyembelih sapinya sendiri.

“Alhamdulillah, senang sekali bisa menyembelih sapi sendiri, ilmu itu penting dan ini sangat amazing bagi saya,” terang pria yang biasa dipanggil Lek Janoko Tok Tok ini.

Keseruan pada hari itu semakin bertambah ketika diadakan lomba adu cepat menguliti kambing qurban. Tak tanggung-tanggung bagi pemenang akan diberikan hadiah sebesar Rp 1.000.000,- dengan syarat harus bisa mengalahkan catatan waktu Muchlis Fauzi

Sebelumnya  Muchlis memberikan edukasi tata cara menguliti kambing dengan cepat. Disaksikan oleh seluruh hadirin pagi itu, Muchlis pun mempraktekkannya. Dalam kondisi santai, catatan waktunya cuma 3 menit 21 detik untuk menguliti seekor kambing. Sontak membuat semua hadirin mlongo terbengong-bengong.

Setelah semua kambing disembelih dan digantung, lomba pun dimulai. Diikuti oleh 10 peserta dari Pemuda Muhammadiyah, MCI, Yayasan Bina Khoiro Ummah, Warga Kaliwiru dan tentunya takmir Masjid Raya Candi Lama berlangsung seru dan menegangkan.

Dari 13 Sapi dan 11 kambing/domba tahun ini, daging  yang dikemas dengan menggunakan besek bambu didistribusikan kepada lebih 2.300 an penerima di Kota Semarang. Daging tersebut dibagikan ke Shohibul qurban dan  daerah-daerah binaan PDPM, PRM Kaliwiru, PRM Wonotingal, Yayasan Birrul Walidain dan MCI serta masyarakat diberbagai penjuru kota Semarang

Reporter: Agus Riyanto

Kasus Bos Indaco, Kabareskrim Minta Penyidik Tegas dan Obyektif

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Kabareskrim Polri, Irjen Arief Sulistyanto meminta penyidik Polresta Surakarta untuk dapat bertindak secara tegas dan obyektif dalam kasus Iwan Andranacus yang menabrak Eko Prasetio hingga tewas.

Saat ini, Iwan yang merupakan Presiden Direktur perusahaan Cat Indaco asal Jaten, Karanganyar tersebut, telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara

“Memberikan support kepada penyidik untuk bertindak tegas dan obyektif sesuai ketentuan hukum demi keadilan. Jangan sampai ada celah kelemahan pembuktian sekecil apa pun,” kata Irjen Arief sebagaimana dilansir dari detikcom, Jumat (24/8/2018).

Arief yang dijadwalkan akan terbang ke Solo pada sabtu, (25/8/2018) siang ini, juga mengarahkan tim penyidik Polresta Surakarta terkait teknis penyidikan untuk mengungkapkan kejahatan yang dilakukan Iwan.

“Saya mengarahkan teknis penyidikan, teknis pembuktian, dan rekonstruksi untuk pembuktian perbuatan yang dipersangkakan,” ungkap Arief.

Sebelumnya, Polresta Surakarta bersama tim Polda Jateng telah mengelar olah TKP di Jalan KS Tubun,Tepatnya di timur Mapolresta Surakarta pada Jum’at (24/8/2018). Dalam olah TKP tersebut, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo mengaku telah menemukan bukti yang cukup untuk membuktikan kasus tersebut.

“Nanti akan dijelaskan lebih lanjut, datanya sedang diolah, tapi pada prinsipnya kita sudah mendapatkan apa yang kita cari untuk mendukung penyidikan kita,” ungkap Kombes Pol Ribut.

Reporter: Arie Ristyan

Warga Solo Minta Kasus Eko Prasetyo Diproses Secara Terbuka

SOLO (Jurnalislam.com) – Warga Peduli Kota Solo’ (WPKS) dan sejumlah elemen umat Islam menggelar audensi dengan Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo di Mapolresta Surakarta, Jum’at (23/8/2018). Dalam audiensi tersebut mereka meminta transparansi aparat kepolisian dalam kasus tabrak lari yang menewaskan Eko Prasetio beberapa waktu lalu.

“Meminta Kapolresta Surakarta untuk menuntaskan kasus ini dengan cara profesional dan transparan,” kata pengurus WPKS, Wahyu dalam audensi.

Wahyu menjelaskan, masyarakat kota Solo ingin mengawal kasus tersebut sampai akhir. Oleh sebab itu, pihaknya menolak kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Jawa Tengah.

“Penanganan kasus ini dan penahanan tersangka dilakukan di Polresta Surakarta, dan tidak dilimpahkan ke Polda Jateng, elemen masyarakat Surakarta untuk diizinkan mengawal proses Hukum tersebut sampai tuntas,” imbuh Wahyu.

Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut mengapresiasi dukungan dan permintaan masyarakat Solo untuk mengawal kasus tersebut. Kombes Pol Ribut juga berjanji akan bersikap transparan dan akan menyelesaikan kasus ini secepatnya.

“Terimakasih telah memberikan semangat kepada saya dan anggota saya, untuk menaikan kasus ini ke tahap selanjutnya,” ungkapnya.

“Kita minta supaya kasus ini bisa dikawal bersama-sama di semua tingkatan tahapan hukum, penyidikan, penuntutan, dan pengadilan, mari kita kawal bersama, harapan kita juga penyidikan ini dapat kita selesaikan secepatnya,” tandasnya.

Audiensi juga dihadiri  dihadiri Komandan Kodim (Dandim) 0735 Surakarta, Letkol Inf Ali Akhwan dan perwakilan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).

Kasus tabrak lari yang dilakukan oleh Iwan Andranacus (40) telah menewaskan Eko Prasetio. EP tewas di tempat setelah digilas oleh IA di Jalan KS Tubun, Manahan, Solo, tak jauh dari Mapolresta Surakarta pada Rabu (22/8/2018) lalu. Iwan yang mengendarai Mercedez-Benz AD 888 QQ telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Reporter: Arie Ristyan

Semarak Green Kurban Ceriakan Warga Pelosok Negeri

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Di momen Idul Adha 1439 H, Green Kurban kembali menyapa. Melalui program tersebut, Sinergi Foundation telah menyalurkan hewan kurban di sejumlah titik pedalaman Indonesia. Terhitung hari ini, Rabu (22/8/2018), Green Kurban telah menyentuh wilayah Papua Barat, NTT, NTB, Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Padang, Jambi, Aceh, Cianjur, Kabupaten Bandung, Garut, Pameumpeuk, dan Sukabumi.

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, masyarakat pengungsian bergembira menyambut Green Kurban. Sebanyak 5 ekor sapi dan 32 kambing didistribusikan untuk masyarakat Lombok Timur di sejumlah titik: Rurung Barat, Sembalun Lawang, Dasan Telaga, Dangka, Lauk Rurung, dan Batujalik.

“Alhamdulillah, ini menjadi pelipur lara bagi kami yang tengah diterpa musibah gempa bumi. Kami benar-benar berterimakasih  pada saudara-saudara kami yang telah peduli,” kata seorang warga, Abdullah atau karib disapa Ama Safira.

Relawan Sinergi Foundation menyerahkan daging qurban kepada warga terdampak gempa Lombok.

Di sudut Indonesia lain, Green Kurban pun menyentuh Kampung Maibo dan Warmon Kokoda di Papua Barat. Menurut relawan Green Kurban, Maftuh Supriadi, momen Idul Adha menjadi wadah syi’ar bagi Green Kurban untuk warga Papua Barat yang jarang mencecap dakwah Islam.

Sementara itu, di tapal batas negeri, tepatnya di di camp pekerja Sawit Bernyoko, Sebatik Kab Nunukan, patok 12 perbatasan Indonesia-Malaysia Kalimantan Timur yang terisolir dan terpencil, Green Kurban menyalurkan satu ekor sapi. Menurut Yusuf, warga setempat, telah puluhan tahun warga Sebatik tak pernah mengenal daging kurban. Tak ada yang sanggup berkurban, karena untuk hidup sehari-hari saja kepayahan.

 “Waktu sapi kurban datang, mereka bertanya: apakah kami harus membayar kurban ini? Apakah sapinya dipotong dari gaji kami? Saya bilang tidak, ini sumbangan dari donatur Sinergi Foundation,” kata Yusuf.

Di Aceh, kisah lain menghampiri. Datuk Penghulu (kepala desa – red) Suka Makmur Kecamatan Sekerak, Abdul Latief mengucapkan syukurnya pada Sang Maha dan berterimakasih pada pihak-pihak yang telah menggelar Green Kurban di Kampung Suka Makmur dan sembilan kampung lainnya di Aceh.

Green Kurban di Aceh

“Saya berharap, kedepannya, penyaluran hewan kurban lainnya bisa seperti yang Sinergi Foundation lakukan, yakni dikirim ke daerah pedalaman,” katanya.

Menurut CEO Sinergi Foundation, Ima Rachmalia, Green Kurban memang ditujukan untuk masyarakat yang berada di wilayah minus Indonesia. Telah sejak 2013, Green Kurban menyasar wilayah terpencil, miskin, rawan bencana, rawan akidah, rawan gizi, dan rawan konflik.

“Sehingga, distribusi hewan kurban tidak tersentralisasi di daerah perkotaan,” kata Ima.

Green Kurban sendiri adalah inovasi program kurban plus penghijauan, di mana dari satu hewan yang Anda kurbankan, turut ditanam satu pohon sebagai ikhtiar hijaukan bumi.  Terhitung sejak pendiriannya, sebanyak 113.767 jiwa telah merasakan manfaat dari program Green Kurban.

Siaran Pers

Gandeng Polda Jateng, Polresta Surakarta Gelar Olah TKP Kasus Tabrak Lari Eko Prasetio

SOLO (Jurnalislam.com) – Pagi ini, Jum’at, (24/8/2018) Polresta Surakarta bersama Tim gabungan Polda Jateng melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus tabrak lari yang menewaskan Eko Prasetio (28) di Jalan KS Tubun, Manahan, Solo.
EP tewas setelah motornya motornya ditabrak oleh Iwan Andranacus (40), pengendara mobil Mercedez-Benz AD 888 QQ pada Rabu (22/8/2018) siang.
Pantauan Jurnalislam.com di lapangan, petugas menutup arus lalu lintas Jalan KS Tubun sejak pukul 08.00 WIB. Gelar olah TKP dimulai pukul 08.45 WIB.
Olah TKP pertama dari Gakkum Ditlantas Polda Jateng dengan tim Traffic Accident Analysis (TAA), memulai dengan cara menyemprotkan titik putih pada lokasi kejadian. Hal itu dilakukan untuk merekonstruksi kejadian yang dilakukan oleh Iwan, pengusaha cat terkenal asal Jaten, Karanganyar itu.
Mobil pelaku penabrak EP. FOTO: Arie Ristyan/Jurniscom

Kemudian dilanjutkan tim Labfor dan Inafis Polda Jateng. Tepat di lokasi kecelakaaan, tim yang terdiri lebih dari 10 orang ini mengambil beberapa sampel material di lokasi kecelakaaan. Mulai titik awal kecelakaan, kerusakan motor dan mobil, serta barang bukti sisa kecelakaan lainnya, seperti debu bekas darah dan arang.

Ditemui wartawan usai olah TKP, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ribut Hari Wibowo menjelaskan, olah TKP yang melibatkan pihak Polda Jateng ini semakin menguatkan proses penyidikan sebelumnya yang menduga ada unsur kesengajaan dalam kecelakaan tersebut.

“Ini menambah bukti yang kita perlukan, menambah pembuktiaan yang akan kita lakukan, dan memperkuat penyidikan yang telah kita lakukan,” katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut, Kombes Pol Ribut menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengolah data dari hasil olah TKP, namun pihaknya telah menemukan bukti dan data yang cukup untuk merperkuat proses penyidikan pada kasus tersebut.

“Nanti akan dijelaskan lebih lanjut, datanya sedang diolah, tapi pada prinsipnya kita sudah mendapatkan apa yang kita cari untuk mendukung penyidikan kita,” tandasnya.

Sebelumnya, Iwan telah ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak aparat kepolisian. Ia dijerat Pasal 338 dan atau Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Reporter: Arie Ristyan

Pelajar Indonesia di Pakistan Laksanakan Qurban

ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Pakistan melaksanakan Qurban pada Kamis (23/8/2018) di Hostel International Islamic University of Islamabad (IIUI) Pakistan.

Sebanyak 1 ekor sapi dan 2 ekor kambing diqurbankan. 1 ekor sapi tersebut merupakan Qurban dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Islamabad. Sementara 2 ekor kambing dari Ikatan Kelarga Pondok Modern (IKPM) Pakistan.

Anggota PPLN Islamabad, Fakhruddin Ar-Razi menyampaikan bahwa pemberian tersebut guna menjaga tradisi berqurban PPMI Pakistan.

Pelajar Indonesia di Pakistan berqurban

“Karena tahun ini PPMI belum ada yang bersedekah yang biasanya dari yayasan akhirnya kita berinisiatif untuk menyerahkan kepada PPMI (Pakistan),” tuturnya kepada di sela-sela acara.

Sementara itu, Ketua Panitia Qurban PPMI Pakistan, Ilham Warisman berharap agar acara Qurban tersebut dapat memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara anggota PPMI Pakistan.

“Nanti kita akan bagi kepada semua anggota PPMI (Pakistan), baik akhwat maupun ikhwan,” tuturnya.

Selain itu, kata Ilham, penyaluran daging Qurban juga akan disalurkan kepada seluruh petugas yang berada di sekitar Kampus IIUI.

“Kita juga tidak lupa untuk saling berbagi kepada security dan pihak yang bertugas di sekitar kampus,” pungkasnya.

Reporter: Adin

Forum Me-DAN Selesaikan Pembangunan Shelter Tahap 1 di Lombok Utara

LOMBOK UTARA (Jurnalislam.com) – Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan (Me-DAN) Indonesia telah menyelesaikan pembangunan shelter (hunian sementara) tahap pertama di Dusun Karangjurang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara pada Kamis (23/8/2018). Warga terdampak gempa mulai menempati shelter yang terbuat dari anyaman bambu tersebut.

Penanggungjawab posko, Arif Susetyo menjelaskan, Shelter tahap pertama ini berjumlah 63 unit, satu unit untuk satu keluarga. Satu unit berukuran 3 x 4 meter.

“Setiap shelter nantinya akan berbeda unitnya, disesuaikan dengan jumlah KK di dusun tersebut, untuk tahap pertama ini kita bangun 63 unit,” katanya kepada Jurnalislam.com, Kamis (23/8/2018)

Seorang ibu shalat di dalam shelter. FOTO: Dadang Musthofa/Jurniscom

Setiap shelter nantinya akan dilengkapi dengan masjid darurat, pos pelayanan kesehatan, sekolah darurat, dapur umum dan sebagainya. “Kita akan bangun fasilitas untuk warga nantinya di setiap shelter, diantaranya masjid darurat, sekolah darurat, pelayanan kesehatan dan sebagainya,” jelas Arif.

Ketua RT Dusun Karangjurang, Bukhari, mengaku sangat bahagia dusunnya mendapatkan perhatian dari relawan. “Saya merasa malu tidak bisa membalas apa-apa, hanya bisa mendoakan saja (untuk Me-DAN),” tuturnya.

Untuk sanitasi, Forum Me-DAN juga telah menyediakan WC portable untuk warga di Dusun ini. Warga juga tidak terlalu kesulitan karena WC umum di dusun ini masih bisa digunakan.

Forum Me-DAN akan melanjutkan pembangunan Shelter tahap 2 di daerah prioritas lain yang dipilih berdasarkan tingkat kebutuhannya.

Reporter: Dadang Musthofa