Majelis Mujahidin: Umat Islam Jangan Terprovokasi Pernyataan Kapolri

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ketua Laznah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Irfan S Awwas menilai pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam sebuah video yang beredar adalah ancaman bagi persatuan Indonesia.

“Tanpa disadari itu adalah ancaman bagi persatuan Indonesia. Karena jika dikatakan selain NU dan Muhammadiyah adalah perontok negara, lalu bagaimana akan membangun persatuan,” kata Irfan kepada Jurnalislam.com usai menghadiri deklarasi Ikatan Dai Almumtaz di Tasikmalaya, Senin (29/1/2018).

Menurutnya, seharusnya Kapolri mendorong NU dan Muhammadiyah agar memperkuat hubungan dengan ormas-ormas yang lain untuk membangun persatuan.

“Karena seluruh pergerakan Islam di Indonesia itu semuanya lahir dari rahim NU dan Muhammadiyah,” jelas Irfan.

Pernyataan itu juga, lanjut Irfan, merupakan bentuk intimidasi terhadap gerakan-gerakan Islam diluar NU dan Muhammadiyah

Irfan meminta umat Islam untuk tidak terprovokasi atas pernyataan Kapolri tersebut. “Jangan anggap ini sebagai hal yang serius, karena kita tidak mau lagi dipecah belah dengan istilah Islam NU, Islam Muhammadiyah dan yang lainnya,” tegasnya.

Senada dengan itu, Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia KH. Abu Muhammad Jibril mengatakan, pernyataan Kapolri tersebut adalah provokasi terhadap umat Islam.

“Itu fitnah, yang diluar (NU dan Muhammadiyah) itu banyak sekali. Ini provokator,” tegasnya kepada Jurnalislam.com di Tasikmalaya, Senin (29/1/2018).

Seperti diketahui, video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian diunggah oleh akun Official Inews pada Februari tahun lalu. Dalam pidato terebut Tito menginstruksikan bawahannya untuk bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah dari pusat hingga daerah.

“Para Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek wajib untuk bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah jangan dengan yang lain, dengan yang lain itu nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, mau merontokkan negara malah iya,” kata Tito dalam video tersebut.

 

Muhammadiyah: Banyak Ormas Islam Berjuang Untuk Kemerdekaan

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad menyayangkan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang dinilai menyudutkan ormas selain NU dan Muhammadiyah dalam sebuah video yang beredar. Menurutnya, banyak ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah yang berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Memang disayangkan beliau hanya menyebut dua ormas saja, padahal banyak ormas yang lahir sebelum kemerdekaan, berpartisipasi dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia baik sebagai perintis maupun sebagai pejuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” papar Prof. Dr. H. Dadang Kahmad melalui keterangan yang diterima Jurnalislam.com pada Rabu (31/1/2018).

Kendati demikian, Dadang tetap berbaik sangka bahwa pernyataan itu hanyalah pernyataan spontan Kapolri dan bukan pidato yang dipersiapkan secara matang.

“Kapolri berpidato tanpa teks. Kemudian, Kapolri juga berbicara di depan khalayak pengikut Ormas tertentu, secara khusnudhon beliau ingin Ormas yang diajak bicara merasa bangga dengan apa yang beliau ucapkan,” jelas Dadang.

Oleh sebab itu, Dadang Kahmad meminta setiap pejabat publik untuk berhati-hati ketika berbicara khususnya yang berkenaan dengan sejarah bangsa.

“Mungkin beliau lupa bahwa zaman sekarang tidak ada sesuatu yang tidak bisa dipublish, semuanya sangat terbuka,” tutupnya.

Video pidato Kapolri tersebut diunggah di Youtube oleh akun Official Inews pada tanggal 8 Februari 2017 dengan judul “Jenderal Pol Tito Karnavian : Kami siap bekerjasama dengan NU”.

Dalam video tersebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian berpidato di acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Ulama PBNU dengan jajaran Polri di Serang, Banten. Dalam pidatonya, Tito menginstruksikan bawahannya untuk bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah dari pusat hingga daerah.

“Para Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek wajib untuk bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah jangan dengan yang lain, dengan yang lain itu nomor sekian, mereka bukan pendiri negara, mau merontokkan negara malah iyah,” katanya dalam video tersebut.

MUI Akan Gelar Pertemuan Bahas Solusi Perdamaian Suriah

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri KH Muhyidin Junaidi mengatakan, pihaknya akan menggelar pertemuan untuk mencari solusi dari konflik Suriah. Pertemuan ini akan digelar usai perhelatan Ijtima Ulama pada bulan Maret mendatang.

“Kami ingin memberikan penjelasan komperhensif soal peran Jakarta atas konflik di Timur Tengah karena Indonesia punya peran strategis dalam skala global,” kata Muhyiddin di Jakarta, Selasa (30/1/2018) sebagaimana dilansir Anadolu Agency.

Pertemuan ini akan dihadiri oleh Duta Besar Suriah, Menteri Luar Negeri, ormas Islam, pemerhati Timur Tengah dan lembaga kemanusiaan Indonesia yang telah berkiprah di Suriah.

“Kami ingin meminta penjelasan dari Dubes karena ada pihak oposisi yang aspirasinya juga harus diterima dan didengar,” jelas Muhyiddin.

MUI juga ingin mengetahui lebih jauh kontribusi yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dalam menciptakan perdamaian di Suriah. Mengingat konferensi soal Suriah juga tengah berlangsung di Sochi, Rusia.

“Masyarakat Indonesia secara umum melihat Suriah sudah hancur, padahal ada di beberapa daerah masih aman. Kita ingin mencari perdamaian seperti apa yang diinginkan,” ujarnya.

Menurut Muhyiddin, MUI sudah memiliki sikap jelas terkait konflik di Suriah.

Muhyiddin menyampaikan jika pihak oposisi hendak menggantikan rezim, seyogyanya hal itu dilakukan dengan cara-cara konstitusional.

“Pemerintah dan oposisi Suriah harus duduk bersama secara dialogis untuk mencari perdamaian,” jelas Muhyiddin.

MUI akan menyampaikan sejumlah rekomendasi dari hasil pertemuan ini.

Perang sipil meletus di Suriah pada awal 2011, ketika rezim Bashar al-Assad bertindak represif kepada demonstrasi pro-demokrasi. Perang di Suriah telag merenggut ratusan ribu jiwa, dan lebih dari sepuluh juta lainnya terpaksa mengungsi.

BMKG: Gerhana Bulan Total 2018 Tidak Berbahaya, Bisa Dilihat Mata Telanjang

DENPASAR (Jurnalislam.com) – Fenomena gerhana bulan total diperkirakan akan berlangsung besok, Rabu 31 Januari 2018. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, melaporkan bahwa fenomena yang jarang terlihat ini akan berlangsung selama 1 jam 16 menit.

“Adapun keseluruhan gerhana (gerhana sebagian dan total) berlangsung 3 jam 22 menit,” kata laporan itu.

BMKG memaparkan secara rinci waktu terjadinya gerhana. Gerhana sebagian mulai muncul pada pukul 18.48 WIB/ 19.48 WITA/ 20.48 WIT. Sedangkan gerhana total mulai pukul 19.51 WIB/ 20.51 WITA/ 21.51 WIT.

“Akhir gerhana total 21.07 WIB/ 22.07 WITA/ 23.07 WIT. Dan akhir gerhana sebagian pukul 22.11 WIB/ 23.11 WITA/ 00.11 WIT,” kata laporan BMKG memperkirakan.

Shalat Gerhana: Hukum, Waktu dan Tata Caranya

BMKG menjelaskan bahwa seluruh Indonesia bisa melihat rangkaian keseluruhan gerhana tersebut. Lembaga pemantau iklim dan fenomena alam itu juga menegaskan bahwa gerhana bulan tidak berbahaya dan bisa disaksikan dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop atau binokuler.

Tanggapi Pernyataan Kapolri, Ansharusyariah: Ini Politik Belah Bambu

SOLO (Jurnalislam.com) – Pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karanvian yang mengatakan ormas Islam selain Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah adalah perontok bangsa menuai kecaman. Amir Jama’ah Ansharusy Syariah Jawa Tengah Ustadz Surawijaya menilai ini adalah politik belah bambu.

“Ini adalah politik belah bambu yang dilakukan oleh seorang figur publik dan tidak pantas dilakukan oleh seorang Kapolri,” katanya kepada Jurnalislam.com, Selasa (30/01/2018).

Menurut pria yang karib disapa Cak Rowi, Indonesia adalah hasil perjuangan umat Islam seluruhnya dan bukan hanya NU dan Muhammadiyah. Cak Rowi sangat menyayangkan pernyataan tersebut.

Cak Rowi meminta Kapori untuk mengklarifikasi pernyataan tersebut dan meminta maaf kepada umat Islam.

“Agar masyarakat tidak semakin tidak percaya khususnya umat Islam terhadap lembaga kepolisian,” ujarnya.

Seperti diketahui, Tito yang dimuat INews TV dalam sebuah pertemuan dengan jamaah NU yang viral di media sosial dalam dua hari terakhir. Dalam rekaman tersebut, Kapolri mengatakan, “perintah saya melalui video conference, minggu lalu, dua minggu lalu saat Rapim Polri, semua pimpinan Polri hadir, saya sampaikan tegas, menghadapi situasi saat ini, perkuat NU dan Muhammadiyah,” kata Kapolri.

Tito meminta agar jajaran Kepolisian untuk mendukung NU dan Muhammadiyah secara maksimal. “Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat propinsi. Semua Kapolres wajib untuk membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten kota,” lanjut Tito.

Berikut video pernyataan Kapolri tersebut:

https://www.youtube.com/watch?v=EAO0dlBb-YU

Tangkal Pendangkalan Aqidah dan Kerusakan Moral, Ulama dan Aktivis Islam Tasikmalaya Deklarasikan Ikatan Dai Almumtaz

TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ribuan umat Islam menghadiri Deklarasi Ikatan Dai Almumtaz (IKDAM) di Desa Gunung Siman, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Senin (29/1/2018) malam. Acara juga dihadiri unsur muspida Kota Tasikmalaya, ormas Islam, organisasi kepemudaan serta para ulama.

IKDAM merupakan badan otonom Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) dibawah divisi dakwah dan pendidikan yang lahir berdasarkan hasil musyawarah pengurus Almumtaz pada tanggal 17 Nopember 2017.

Pembentukan IKDAM didasarkan pada beberapa hal diantaranya, keprihatinan atas semakin maraknya pendangkalan aqidah umat Islam, kerusakan moral generasi muda serta pelecehan terhadap ajaran Islam dan kaum muslimin.

“Semakin maraknya gerakan kemunkaran, kerusakan moral generasi muda dan berbagai pelecehan terhadap Islam dan kaum muslimin dengan berbagai cara baik melalui pendidikan, sosial kemasyarakatan maupun politik,” kata Ketua Almumtaz Hilmi Afwan.

Komitmen IKDAM ini dituangkan dalam poin-poin deklarasi sebagai berikut:

  1. Menjadikan lembaga Ikatan Da’i Almumtaz sebagai forum koordinasi dan konsolidasi para da’i penggerak amar ma’ruf nahyi munkar dan penegakan yariat Islam
  2. Membangun dan mengembalikan pemahaman lslam berdasarkan Al-Quran dan Sunnah sesuai manhaj ulama salafush shaleh bagi segenap umat manusia.
  3. Mengokohkan Ukhuwah Islamiyah dalam realita kekinian umat Islam.
  4. Membangun, menyebarkan, mengamalkan sikap hidup sesuai tuntunan syariah dan membela nilai-nilai Islam.
  5. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan para dai dalam gerakan amar ma’ruf nahyi munkar dan penegakan Syariah.

Almumtaz juga mengukuhkan kepengurusan IKDAM yang diketuai oleh Ustadz Ikmal Isbahizzaman, S.Th.I, M.Pd.I, Ustadz Furqon Abdullah sebagai wakil ketua, Ustadz Abu Fauzana sebagai sekretaris, dan Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Ghani sebagai bendahara.

Deklarasi IKDAM ditutup dengan Tabligh Akbar yang diisi oleh KH. Abu Muhammad Jibriel dan Ketua Majelis Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Irfan S Awwas.

Untuk diketahui, Almumtaz adalah koordinator ormas-ormas Islam, OKP, aktivis dan pesantren-pesantren di Tasikmalaya yang didirikan pada tahun 2014 lalu. Aliansi ini didirikan sebagai wadah silaturahim dan koordinasi guna memperkuat ukhuwah Islamiyah dalam menjaga nilai-nilai Islam di Kota Tasilmalaya sebagai kota yang mempunyai visi relijius Islami.

Sedekah Darah Untuk Mahasiswi Penghafal 15 Juz Al-Qur’an yang Alami Kecelakaan

SUKOHARJO (Jurnalislam.com) – Widati Sri Ulandari, muslimah yang mengalami musibah kecelakaan masuk jurang dan mengalami patah kaki, hingga membusuk, akhirnya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Karima Utama (RSKU) Kartosuro, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Saat menjalani perawatan, ternyata mahasiswi Akademi Dakwah Islam yang menghafal 15 juz Al-Qur’an itu membutuhkan darah, dikarenkan HB darahnya rendah. Dalam kondisi darurat tersebut, Relawan Infaq Dakwah Center (IDC), Sri Sedyo Suwarno, turut membantu bersedekah darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Jebres, Solo, Jawa Tengah pada Kamis malam (25/1/2018).

Kebutuhan darah yang kosong di PMI Solo itu, mengharuskan setiap pasien rumah sakit yang membutuhkan darah, harus mencari pendonor dari keluarga atau kerabat karib terdekat. Begitu pula Ulandari yang sejak awal ditangani oleh IDC dalam pengobatannya. Sedyo, Relawan IDC bersama dua orang teman lainnya, Sandi dan Agus, yang berasal dari Sukoharjo secara sukarela mendonorkan darahnya di PMI.

“Demi amal shalih dan membantu sesama saudara semuslim, kita siap menjadi pendonor,” ucap Sandi.

“Alhamdulillah kita bisa membantu mbak Ulandari lewat darah kita,” tambah Sedyo.

Proses pengambilan darah yang melalui tahap pengecekkan, tensi darah, HB darah dan kesehatan memakan waktu cukup singkat. Pengambilan darah tidak membutuhkan waktu lama, hanya kurang lebih 30 menit. Selanjutnya, pihak PMI menjelaskan bahwa usai darah didonorkan, akan memakan waktu tiga hingga empat jam untuk mencocokkan jenis darah dengan pasien.

Alhamdulillah proses donor darah pun berjalan dengan lancar. Hingga darah yang telah didonorkan dan sangat dibutuhkan Ulandari, terpenuhi.

INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Seperti diberitakan sebelumnya, sudah empat bulan Ulandari menahan perih pedihnya luka dan patah tulang kaki kirinya. Pasca operasi dua kali, pengobatannya terhenti karena kendala dana, ibunya seorang single parent tanpa suami yang bekerja serabutan dengan gaji Rp 250.000 perbulan.

Kini kondisi luka di kakinya parah menganga hingga tulang kering dan pen terlihat dari luar. Bahkan daging di tendon kakinya mulai membusuk dan membuat jari dan tumit kakinya tak bisa digerakkan lagi. Jika tidak segera dioperasi, Ulandari terancam akan kehilangan kaki kirinya.

Ayo bantu pengobatan mahasiswi Akademi Dakwah ini, agar bisa mengejar cita-cita sebagai mujahidah dakwah.

Ujian berat yang diderita saudari kita Ulandari adalah beban kita juga, karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومَ القِيَامَةِ و مَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ الله عَلَيهِ في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و مَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ الله في الدُنيَا و الأَخِرَةٍ و الله في عَونِ العَبْدِ ما كان العَبْدُ في عَونِ أَخِيهِ

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya…” (HR Muslim).

Donasi untuk membantu pengobatan Widati Sri Ulandari bisa disalurkan melalui program INFAQ DARURAT ke Rekening IDC:

1. Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
2. Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
3. Bank Mandiri Syar’iah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
4. Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
5. Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
6. Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
7. Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).

CATATAN:

1. Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
2. Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqdakwahcenter.com.
Bila biaya pengobatan sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
3. Info: 08122.700020.

Sumber: infaqdakwahcenter.com

Dinilai Melanggar Hukum, FUI Bima Desak DPRD Hentikan Pembangunan Pura di Kecamatan Tambora

BIMA (Jurnalislam.com) – Forum Umat Islam (FUI) mendatangi kantor DPRD Kabupaten Bima Jalan Gatot Soebroto, Mpunda untuk beraudiensi terkait pembangunan Pura-pura yang diduga ilegal di Kecamatan Tambora, Jumat (26/1/2018).

FUI mendorong komisi IV DPRD untuk melakukan klarifikasi status pembangunan Pura-pura yang sedang dan telah dibangun di Kecamatan Tambora tersebut.

“Dari bangunan Pura pertama Pura Jagat Agung itu sudah kami lakukan klarifikasi ke beberapa pihak terkait, maka data yang kami dapatkan bahwa bangunan Pura itu tidak memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), tetapi hanya ada surat ijin pemugaran, tetapi yang ada justru pembangunan Pura baru,” ujar Ketua FUI Bima, Ustadz Asikin kepada wartawan usai audiensi.

Selain tidak memiliki IMB, Pura yang telah dibangun juga tidak memenuhi sarat pembangunan tempat ibadah sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri dimana salah satu sarat pembangunan tempat ibadah harus memiliki persetujuan minimal 60 warga masyarakat sekitar.

Baca juga: MUI Tambora Tolak Pembangunan Pura di Tengah Pemukiman Muslim

“Kemudian dalam pembangunan Pura yang kedua yang didirikan di Desa Labuhan Kananga, itu pun tidak memiliki ijin pembangunan, bahkan masyarakat sekitar tidak mengetahui adanya pendirian Pura tersebut,” papar Ustadz Asikin.

Ustadz Asikin melanjutkan, Pura ketiga yang sedang dibangun di Kecamatan Tambora adalah Pura di Pantai Tambora yang berpenduduk mayoritas muslim. Bahkan, kata dia, di lokasi tersebut sudah dilakukan ritual keagamaan dan mendatangkan ribuan jemaah dari Dompu, Sumbawa, dan Bali.

Ustadz Asikin berharap pemerintah segera menindaklanjuti pengaduan warga muslim yang merasa diresahkan dengan pendirian pura-pura di tengah-tengah lingkungan mereka.

“Kami hanya meminta kepada anggota legislatif supaya memiliki tanggapan yang serius serta objektif dalam menjalankan hukum dan aturan yang telah dibuatnya. Apabila aturan yang ada tidak dilaksanakan, maka dikhawarltiekan akan berlaku hukum rakyat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua komisi IV DPRD Kabupaten Bima Muhammad Amirullah menyatakan akan memenuhi permintaan FUI terkait ijin pembangunan Pura-pura tersebut.

“Kami akan melakukan klarifikasi dengan mengundang pihak pemerintah terkait surat secara administrasi yang pernah dikeluarkan. Kami juga akan mempertanyakan tentang pembangunan Pura tersebut, kemudian terkait dengan surat ijin pembangunannya apakah sudah dipenuhi atau tidak,” ungkapnya.

Seminar Kepemimpinan Islam “Kepempimpinan Islam dalam Dinamika Politik Indonesia”

“Leiden is lijden, Memimpin adalah Menderita” (Haji Agus Salim)

Dalam masyarakat Islam, kepemimpinan memainkan peranan sentral. Kepemimpinan dalam Islam tidak terbatas pada menjalankan fungsi-fungsi sosial-politik semata, melainkan juga fungsi religius. Kepemimpinan juga bukan soal kekuasaan, ia adalah amanah yang kelak akan dipertanggungjawabkan. Konsep kepemimpinan yang integral menjadikan kepemimpinan Islam bersifat unik.

Memadukan konsep-konsep umum kepemimpinan Islam dengan realita umat Islam di Indonesia tidak semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan kajian yang serius dan terus-menerus untuk dapat menelurkan format kepemimpinan Islam yang tepat bagi umat Islam Indonesia. Yang pasti sebuah konsep kepemimpinan lahir dari landasan-landasan teoritis yang dihasilkan melalui kajian ilmiah, sebelum ia termanifestasikan dalam amal nyata. Kesadaran inilah yang mendorong lahirnya gagasan Seminar Kepemimpinan Islam yang Insya Allah akan dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Februari 2018 di Hotel Sofyan Betawi, Cikini, Jakarta Pusat.

Seminar terbatas ini akan dihadiri oleh tokoh-tokoh nasional, politi serta para ulama.

 

Ikutilah! Daurah Pendidikan ‘100 Tahun Perkembangan Keilmuan dan Pendidikan dalam Peradaban Islam”

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Sirah Community Indonesia menggelar Daurah Pendidikan dengan tema “100 Tahun Perkembangan Keilmuan dan Pendidikan dalam Peradaban Islam” pada Ahad, 28 Januari 2018 mendatang. Acara akan dilangsungkan di Aula INSIST Jalan Kalibata Utara II No. 84, Jakarta Selatan dengan menghadirkan pemateri Ustadz Asep Sobari, Lc dari MIUMI.