AQIM Rilis Video Sandera Asal Perancis dan Belanda

JURNALISLAM.COM – Al Qaeda Maghreb Islam (AQIM), cabang resmi Al Qaeda di Afrika Utara, merilis video terbaru yang menampilkan dua orang sandera. Kedua sandera yang berkebangsaan Perancis dan Belanda  tersebut memohon pemerintah negara mereka masing-masing untuk membebaskan mereka.

Video tersebut diproduksi oleh Al Andalus Media, sayap media AQIM, dan kemudian disebarluaskan secara online. Video tersebut telah diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group.

Sandera yang pertama berbicara, Serge Lazarevic, diposisikan berada di dalam kendaraan dengan latar belakang bendera hitam Al Qaeda. Berbicara lewat kamera, Lazarevic mengatakan: "Saya memanfaatkan kesempatan ini untuk sungguh-sungguh memohon Francois Holland, Presiden Republik Perancis, untuk melakukan segala sesuatu untuk membebaskan saya, saya sangat sakit. Perut saya sakit. Saya menderita hipertensi tinggi, asma, luka di lutut. Saya merasa bahwa hidup saya dalam bahaya karena intervensi Perancis di Irak. Saya meminta Anda, Bapak Presiden, untuk melakukan semua yang Anda bisa untuk pembebasan saya, karena Anda bertanggung jawab untuk semua yang akan terjadi pada saya. "

Lazarevic kemudian menyebutkan bahwa lima pemimpin Taliban pernah ditukar untuk seorang serdadu AS, Sersan Bowe Bergdahl. Dia menandaskan: "Di masa lalu Anda membebaskan semua tahanan Perancis, dan saya merupakan yang terakhir. Saya berharap tidak masuk dalam daftar warga Perancis kedelapan yang tewas di Sahel. Obama membebaskan satu-satunya tentara Amerika dalam sebuah pertukaran untuk lima pemimpin Taliban… "

Dia mengakhiri pesannya dengan menyebut keluarganya: "Aku menyapa keluarga saya, ibu saya [tidak jelas], putri saya Diane Nihatovitch, suaminya, anak-anak, dan adik saya. Saya meminta, lakukan semua hal untuk membebaskan saya. Saya juga meminta warga Perancis membantu keluarga saya untuk kebebasan saya. Terima kasih. "

Lazarevic, yang memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Perancis dan Serbia, ditangkap pada tahun 2011 di Mali oleh pasukan AQIM di sana. Dia diculik bersama dengan warga Negara Perancis yang lain, yaitu Philippe Verdon, yang tewas tahun lalu oleh AQIM di Mali.

Sandera kedua yang berbicara adalah Sjaak Rijke, warga Negara Belanda. Rijke, yang telah ditahan selama lebih dari 1.000 hari, tampaknya berbicara dari lokasi yang terpisah dari Lazarevic. Duduk di depan kain putih, Rijke mengidentifikasi tanggal sebagai 26 September 2014, menunjukkan bahwa ia masih hidup saat itu, hampir dua bulan yang lalu.

Rijke mengatakan kesehatannya memburuk, dan ia juga menyebutkan pertukaran tahanan Bergdahl. Dia menyatakan: "Saya ingin mengirim pesan kepada pemerintah saya dan memberitahu mereka bahwa sampai sekarang, saya tidak menerima apapun yang bersifat resmi sehubungan dengan negosiasi, sementara pada saat yang sama kita melihat bahwa pemerintah Amerika merilis lima tawanan Taliban untuk menyelamatkan seorang warga Amerika, tawanan dipulangkan. Saya menderita masalah punggung yang serius dan secara emosional kondisi saya tidak baik. Saya berada dalam keadaan ekstrim dan situasi keamanan yang sulit. Sampai hari ini, saya meminta pertanggungjawaban pemerintah atas kerugian yang saya alami."

Rijke mengakhiri pesannya dengan meminta keluarganya dan warga Belanda, dengan mengatakan, "Berikan tekanan sebanyak-banyaknya kepada pemerintah agar mengambil langkah-langkah serius untuk menemukan solusi yang cepat dan bahwa mereka menanggapi tuntutan para mujahidin. Tolong bantu saya. Tolong."

Rijke diculik oleh AQIM di Mali pada tahun 2011 di sebuah hotel di kota Mali, Timbuktu, bersama dengan warga negara Jerman, Swedia, dan Afrika Selatan lainnya. Status sandera lainnya tidak jelas. [ded412/the long war journal]

Lihat Videonya Disini

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.