“Apa yang Terjadi dengan Lumpur, Tanyakan Masyarakatnya”

“Apa yang Terjadi dengan Lumpur, Tanyakan Masyarakatnya”

PALU (Jurnalislam.com) – Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Sulteng, Habib Hasan Alhabsy mengimbau kepada warga Palu untuk tidak salah dalam memilih pemimpin. Menurutnya, pemimpin yang bertaqwa dapat mendatangkan keberkahan Allah.

“Kedepan, jangan sembarangan pemimpin kita angkat di negeri ini, pilih pemimpin yang bertaqwa kepada Allah, kalau tidak kita akan sengsara di negeri sendiri, apa yang terjadi dengan lumpur, tanyakan masyarakatnya,” kata Habib Hasan sesaat memberikan nasehat keagamaan di Monumen Anjungan Nusantara, Pantai Talise, Palu, Jumat (12/10/2018).

Ia juga mengaku pernah menegur sejumlah hotel dan tempat karaoke yang berada di sepanjang pantai Talise, Sulteng. Sebab tidak menyediakan fasilitas ibadah.

Hal itulah yang dinilai Habib Hasan sebagai salah satu penyebab murkanya Allah dengan menurunkan tsunami karena manusia lupa untuk bersujud kepada Rabbnya.

“Saya pernah tegur hotel hotel itu, saya tanya siapa pimpinannya, hei ini bukan Yahudi, disini ada Islam, disini ada akhirat, karena kalau tsunami datang tidak peduli. Dimana ada itu dia sikat,” ungkap dia.

“Bada magrib kita semua duduk di kafe, baik itu muslim, non-muslim. Kenapa, karena tidak ada fasilitas di tempat ini, tidak ada tempat fasilitas untuk salat dan tempat wudu, tidak ada. Kedepan kita harus pertahankan tidak boleh ada tempat tempat yang tidak ada tempat ibadahnya,” imbuhnya.

Habib Hasan juga ikut menolak dengan diadakannya festival Nomoni di tempat tersebut. Menurutnya, ada unsur kesyirikan dalam festival Palu Nomoni tersebut.

“Sebagian kita mau menghidupkan budaya-budaya yang sudah ditolak dan tidak bisa diterima, umat Islam yang bertanggungjawab, kedepan tidak ada lagi yang seperti ini, kita harus lawan, kita harus pertahankan Palu,” paparnya.

Selain itu, Habib Hasan mengajak umat Islam yang ada di kota Palu untuk senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar (berbuat baik mencegah kemungkaran). Hal itu, katanya, harus senantiasa dilakukan agar Allah tidak menurunkan adzabnya kepada manusia.

“Kedepan kita harus sama-sama menjaga negeri ini, kita harus menolak bala di negeri ini, tidak akan mulia hidup kita ini, kalau tidak menjaga yang namanya amar ma’ruf nahi mungkar,” pungkasnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.