LIBYA (Jurnalislam.com) – Faksi Jihad Libya Ansar al Syariah, yang merupakan afiliasi al-Qaeda dan dianggap sebagai organisasi jihadis oleh PBB dan Amerika Serikat, mengumumkan “pembubaran” nya dalam sebuah komunike yang dipublikasikan secara online pada hari Sabtu (27/5/2017).
Washington menuduh kelompok berada di balik serangan 11 September 2012 di konsulat AS di kota timur Benghazi dimana duta besar Christopher Stevens dan tiga orang Amerika lainnya terbunuh.
Ansar al Syariah adalah salah satu kelompok jihad yang muncul di Benghazi, kota terbesar kedua Libya, dalam kekacauan menyusul kematian diktator Muammar Qaddafi pada tahun 2011. Ansar al-Syariah menguasai kota tersebut pada tahun 2014.
Pasukan militer Libya Timur Khalifa Haftar awal bulan ini melancarkan serangan untuk mengusir jihadis dari dua markas mereka yang tersisa di Benghazi.
Dalam komunikenya Ansar al-Syariah mengatakan bahwa mereka “dilemahkan” oleh pertempuran, lansir Al Arabiya.
Faksi tersebut kehilangan pemimpinnya, Mohammed Azahawi, dalam pertempuran dengan pasukan Haftar di Benghazi pada akhir tahun 2014.
Sebagian besar anggotanya kemudian bergabung dengan Dewan Shura Revolusi Benghazi, sebuah aliansi lokal pejuang Islam.
Pada akhirnya mereka tersebar, Ansar al Syariah hadir di Benghazi dan Derna di Suriah timur, dengan cabang-cabang di Sirte dan Sabratha, Libya barat.
Pada waktu lalu faksi jihad tersebut mengambil alih barak dan tempat-tempat lain yang ditinggalkan oleh pasukan Qaddafi yang digulingkan dan mengubahnya menjadi tempat latihan bagi ratusan mujahidin yang ingin pergi ke Irak atau Suriah.