Almanar Cirebon Bubarkan Acara "Halal Bihalal" Waria

CIREBON (Jurnalislam.com) – Aliansi Masyarakat Amar Ma'ruf Nahi Munkar (Almanar) Cirebon membubarkan acara komunitas waria berkedok Halal Bihalal dan santunan anak yatim dan di Jl. Pancuran Gg. Kuwu, Kelurahan Sukapura, Kota Cirebon, Rabu (12/8/2015) malam.

Almanar mendapat pengaduan dari masyarakat setempat yang merasa resah dengan adanya acara yang didalamnya menampilkan pakaian senonok para waria tersebut.

Almanar kemudian segera menemui tokoh masyarakat setempat, aparat, dan ketua panitia.

"Kami  meminta baik-baik dengan hormat agar segera secepatnya menghentikan acara dan membubarkan perkumpulan waria seronok peleceh moral kesantunan dan ajaran akhlaq-adab Islam tersebut," ujar juru bicara Almanar, Abu Usamah kepada Jurniscom, Jum'at (14/8/2015)

Menurut penuturan Abu Usamah, acara tersebut dilangsungkan atas dukungan salah seorang tokoh masyarakat yang berniat untuk membina para waria tersebut.

"Tokoh tersebut mengaku bahwa pemberian kesempatan gelar acara tersebut adalah sebagai upaya pendekatan dan peduli komunitas mereka yang juga punya niatan untuk taubat," ungkapnya.

Namun, lanjutnya, pada kenyataan para waria tersebut mengenakan kostum seronok dan menor yang tidak menunjukkan itikad baik untuk bertaubat.

"Bahkan sebagian waria yang sempat tampil ceramah juga justru isi ceramahnya menegaskan ajakan untuk tetap eksis mnjadi waria tanpa perlu minder. Mana cita-cita dan niat tobatnya?" tandas Abu Usamah.

Sempat terjadi perdebatan alot antara panitia dan Almanar yang menginginkan acara segera dihentikan. "Alhamdulillah kumpulan para waria itu pun membubarkan diri setelah kami melantunkan dzikir dan takbir untuk mengusir pengaruh-pengaruh setan," kata Abu Usamah.

"Alhamdulillah, Almanar juga sangat berterimakasih atas laporan dan dukungan masyarakat yang masih sangat peduli untuk dukung nahi munkar. Semoga terus semangat, peduli dan tanggap," sambungnya.

Almanar juga mengajak dan menyeru kepada para tokoh Islam masyarakat, para Imam Masjid, DKM dan Ahlus Sholat untuk waspadai dan mengantisipasi maraknya penyakit kelainan orientasi seksual dari kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan transgender).

"Jangan mudah percaya dan terkelabuhi dengan siasat atau intrik mereka mencari simpati dan pengakuan eksistensi keberlangsungan kemunkarannya. Jagalah generasi keluarga dan masyarakat kita smua dari bencana kemunkaran dan tipu dayanya," pungkasnya.

Reporter : Agung | Editor : Ally | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.