Alhamdulillah, Dolly Resmi Ditutup Selamanya!

SURABAYA (Jurnalislam.com) – Setelah hampir setengah abad Dolly dan Jarak menjadi parasit di kota pahlawan dan aib bagi negeri muslim terbesar di dunia, tempat pelacuran terbesar di Asia Tenggara itu akhirnya resmi ditutup, Rabu (18/6/2014) malam.

Acara penutupan tempat pelacuran yang terletak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya itu digelar di gedung Islamic Center Surabaya, dan dihadiri oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya Machmud, Kapolda Jawa Timur, Garnisum, Kapolres Surabaya, MUI, LSM, Ormas Islam, pelacur, mucikari dan warga sekitar Dolly.

Dalam sambutannya, Menteri Sosial sangat mengapresiasi keberanian Pemkot Surabaya, di bawah komando Tri Rismaharini menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.

"Saya sangat mengapresiasi Pemprov Jawa Timur dan bupati, khususnya Kota Surabaya yang telah menutup lokalisasi. Hari ini, kita telah mengukir sejarah dengan penutupan lokalisasi di Surabaya. Yang saya dengar, usia Dolly sudah 100 tahun. Dan sekarang kita ucapkan Innalillahi wa Innailahiroji'un dengan matinya Gang Dolly," kata Salim dalam pidatonya

Dalam acara tersebut juga dibacakan Deklarasi oleh perwakilan warga yang isinya menjadikan kelurahan Putat Jaya bebas prostitusi, siap beralih profesi dan meminta aparat menindak tegas terjadinya prostitusi itu lalu ditandatangani oleh 107 perwakilan warga.

Selain itu, secara simbolis melalui Wali Kota Tri Rismaharini, Kemensos memberikan dana bantuan sebesar Rp 7,3 miliar untuk 1.449 eks pelacur Dolly dan Rp 1,55 miliar untuk 311 orang mucikari. Sejumlah uang itu diwujudkan dalam bentuk nomor rekening tabungan. Selanjutnya, buku tabungan, secara simbolik diberikan Risma kepada empat orang perwakilan eks pelacur dan mucikari. [viva,antara,merdeka]

Editor : Amaif

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.