Ahli Agama Islam Kubu Ahok Sebut Al Maidah 51 Sudah Tidak Relevan

Ahli Agama Islam Kubu Ahok Sebut Al Maidah 51 Sudah Tidak Relevan

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Saksi ahli agama yang didatangkan penasehat hukum (PH) terdakwa Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok menyebut, Surat Al Maidah ayat 51 sudah tidak relevan diterapkan dalam kondisi saat ini. KH Ahmad Ishomuddin, ahli agama versi Ahok ini menjelaskan, surat Al Maidah 51 hanya bisa diterapkan pada kondisi peperangan.

Selain itu, menurut salah satu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Raden Intan Lampung itu, ayat-ayat Al Qur’an tidak boleh digunakan dalam politik kecuali terhadap 2 ayat, yaitu ayat “falyatanafasil mutanafisun” dan ayat “fastabiqul khayrat“.

(Baca juga: Gatot, Saksi Ahli Bahasa PH Ahok Malah Tegaskan Al Maidah 51 Alat Kebohongan)

Menanggapi itu, Nasrulloh Nasution, Koordinator Persidangan Tim Advokasi GNPF MUI yang hadir menyaksikan persidangan mengatakan bahwa keterangan Ahli Agama dari kubu Ahok ini sangat memprihatinkan.

“Pasalnya, sebagai orang yang mengaku ulama seharusnya Ahli berada di jalur yang benar dan taat pada seruan MUI sebagai representasi ulama di Indonesia,” kata Nasrulloh di Auditorium Kementan, Ragunan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Menurutnya, pernyataan KH Ahmad Ishomuddin adalah sebuah bentuk sikap tegas Ahli bahwa Surah Al Maidah 51 sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini.

Terlebih, kata Nasrullah, ahli menafsirkan kata awliya dalam Surah Al Maidah 51 sebagai teman setia, berbeda dengan tafsiran Ahli Agama yang telah diperiksa sebelumnya yang menafsirkan awliya sebagai pemimpin.

Berseberangan dengan ulama-ulama lainnya yang mendukung sikap dan pandangan keagamaan MUI, ulama yang mengaku masih menjabat Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI ini dinilai Nasrulloh juga telah menyebut sikap dan pandangan keagamaan MUI sebagai pemicu membesarnya kegaduhan.

“Pernyataan dia (ahli) yang menyebut sikap dan pandangan keagamaan MUI sebagai pemicu sama saja mengartikan sikap dan pandangan keagamaan MUI sebagai sumber kegaduhan, gak benar itu, justru sikap dan keagamaan MUI itu untuk meredakkan kegaduhan yang dibuat Ahok dan menjaga keutuhan NKRI,” pungkasnya.

Reporter: HA

Bagikan