GARUT (Jurnalislam.com) – Musibah bencana alam di Garut mengundang simpati dari berbagai kalangan, tak terkecuali bagi para misionaris. Daerah bencana memang kerap dijadikan sasaran mereka untuk menyebarkan pengaruhnya.
Pada hari Selasa (27/9/2016) dua biksu terlihat mendatangi lokasi pemukiman warga korban banjir di perbatasan Kecamatan Karang Pawitan dan Banyuresmi, Garut. Informasi itu dibenarkan oleh koordinator Posko FPI, Kang Opan.
“Kemarin pagi, ada dua orang Biksu dan sekitar 15 orang etnis Cina melakukan aktifitasnya dengan modus pemulihan trauma anak,” katanya kepada Jurniscom melalui sambungan telepon, Rabu (28/9/2016).
Menurut penelusuran FPI, para biksu itu hanya membagikan sembako dan mengumpulkan anak-anak korban banjir untuk memulihkan trauma pascabencana.
“Mendengar laporan dari warga, FPI langsung terjun ke lokasi pada Sore hari. Kami menanyakan kepada warga sekitar perihal aktifitas mereka. Namun, laporan dari warga sekitar mereka hanya memberi sembako sambil mengumpulkan anak-anak untuk pemulihan trauma,” terangnya.
“Modus ini yang kami khawatirkan,” sambungnya.
Untuk memastikan tidak ada upaya pemurtadan, Kang Opan menegaskan akan terus memantau setiap misionaris yang datang untuk membantu korban banjir.
“Alhamdulillah, setelah kita datang kembali hari ini dan menanyakan warga sekitar perihal misionaris itu. Mereka tidak datang,” ujarnya.
Kang Opan juga mengungkapkan kekhawatiran ulama setempat akan kembalinya para misionaris jika masa operasi tangga darurat telah selesai.
“Menjaga akidah umat harus intens, saya cemas setelah tanggap darurat dengan posko-posko dibubarkan, mereka bisa masuk dengan mudah,” ungkap Kang Opan meniru perkataan KH Mimar.
Sebelumnya, para biarawati juga terlihat di lokasi korban banjir. Dalam pantauan Jurniscom di lapangan, selain misionaris, posko-posko non Muslim juga berdiri di sekitar Sungai Cimanuk. Ada Posko Bersama kelompok Syiah melalui PERMABI (Perduli Masjid Ahlulbait Indonesia) dan posko Rotary Club yang dikenal sebagai salah satu sayap organiasasi Yahudi di Indonesia.