
TASIKMALAYA (Jurnalislam.com) – Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya mendeklarasikan Gerakan Baca dan Anti Nyontek di kampus Muhammadiyah Cikedokan Singaparna, Rabu (20/7/2016). Acara tersebut digagas oleh Pimpinan Daerah IPM Kabupaten Tasikmalaya yang merupakan rangkaian kegiatan dalam pengenalan lingkungan sekolah atau FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi) istilahnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Deklarasi dihadiri oleh para pelajar dari berbagai sekolah Muhammadiyah se-Kabupaten Tasikmalaya diantaranya SMA Muhammadiyah Singaparna, MTs Muhammadiyah, Pondok Pesantren At-Tajdid, dan SD Muhammadiyah Singaparna yang disaksikan oleh para guru. Acara ini pula didukung oleh organisasi otonom Muhammadiyah, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya.
Di hari pertama para siswa telah diamanatkan untuk membawa buku yang akan dihibahkan untuk rumah baca pelajar. Pra-deklarasi pun mereka melakukan simulasi Reading Group yang menandakan bahwa para siswa harus menanamkan budaya membaca di sekolah, salah satu strateginya dengan membuat reading group yang diiringi dengan apresiasi seni dari siswa-siswa baru sehingga membaca tidak lagi menjadi sebuah hal yang kaku dan membosankan.
“PD IPM menggagas deklarasi ini diantaranya untuk menstimulus para pelajar supaya membumikan gerakkan iqro (baca) sebagai salah satu usaha untuk mengimplementasikan wahyu Allah yang pertama dan sebagai upaya menghindari budaya mencontek yang sudah mendarah daging di kalangan pelajar,” ungkap Ketua Umum PD IPM Kabupaten Tasikmalaya, Gigin Dzulgina.
Gigin menegaskan bahwa deklarasi bukan simbolik dan seremonial, melainkan ada agenda lanjutan yakni mengoptimalkan sarana rumah baca pelajar PD IPM Kabupaten Tasikmalaya yang didalamnya terdapat agenda-agenda variatif seperti reading group, diskusi, bedah film, resensi buku, apresiasi seni, dan perpustakaan keliling.
“Itu kami lakukan sebagai bentuk counter culture dari budaya-budaya barat yang sangat menghegemoni dan menjerumuskan para pelajar berprilkau konsumtif, hedonis dan individualis,” terang Gigin.
Senada dengan itu, Ketua Bidang Perkaderan IPM Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Fikri Zainur menyatakan bahwa ia bersama jajaran pimpinan akan senantiasa mendampingi masa pengenalan lingkungan sekolah dari awal sampai akhir agar acara ini berkesan, bermanfaat dan jauh dari perpeloncoan baik itu yang bersifat fisik maupun verbal.
“Pendampingan dalam setiap event di sekolah-sekolah merupakan tanggung jawab kami sebagai pimpinan, hal ini dilakukan agar kegiatan lebih berorientasi pada hal-hal yang substantif dan kontinyu, tidak hanya seremonial dan temporari. Oleh karena itu pada FORTASI ini kami mendorong para pelajar untuk giat membaca dan membumihanguskan tradisi contek-mencontek,” papar Fikri.
Reporter: Fizay | Editor: Ally Muhammad Abduh