TEHERAN (Jurnalislam.com) – Iran akan menekan dengan program rudal dengan kekuatan penuh berdasarkan kebutuhan keamanan nasional, juru bicara kementerian luar negeri seperti dikutip Sabtu, menambahkan bahwa komentar kritis pemimpin Jerman tidaklah membantu, Al Arabiya melaporkan Sabtu (09/07/2016).
Kanselir Angela Merkel mengatakan kepada parlemen di Berlin pada hari Kamis bahwa rudal yang diluncurkan Iran awal tahun ini tidak konsisten dengan resolusi PBB yang mendesak untuk menahan diri selama delapan tahun dari pekerjaan rudal yang dirancang untuk membentuk senjata nuklir.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Bahram Qasemi, mengatakan pernyataan Merkel tersebut tidak konstruktif dan akan tidak berpengaruh pada program, menurut kantor berita IRNA.
Mengulangi pernyataan Teheran bahwa rudal tersebut tidak dirancang untuk membawa senjata nuklir, ia menambahkan: “Iran dengan kekuatan penuh akan meneruskan program rudal berdasarkan rencana pertahanan dan perhitungan keamanan nasional.”
Pada hari Jumat, Iran menolak laporan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon yang mengkritik peluncuran rudal tidak konsisten dengan kesepakatan dengan kekuatan dunia untuk mengekang aktivitas nuklirnya yang sensitif dalam pertukaran untuk bantuan sanksi. Teheran menganggap kritik tersebut sebagai “tidak realistis.”
Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa laporan rahasia Ban telah menemukan bahwa tes tersebut tidak konsisten dengan semangat konstruktif dari perjanjian Juli 2015.
Menanggapi laporan intelijen Jerman bahwa Iran telah berusaha untuk memperoleh teknologi nuklir di Jerman, Berlin mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan tertentu di Iran mungkin mencoba untuk meruntuhkan kesepakatan nuklir.
Badan intelijen dalam negeri Jerman mengatakan dalam laporan tahunannya bahwa upaya Iran untuk mendapatkan teknologi secara ilegal, terutama di daerah nuklir, telah berlanjut pada tingkat tinggi di tahun 2015.
Deddy | Alarabiya | Jurnalislam