GAZA (jurnalislam.com)– Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyampaikan penghormatan khusus kepada “Unit Bayangan” pada Selasa (14/10), menyusul penyerahan sejumlah tentara Israel yang ditawan oleh perlawanan Palestina.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan melalui kanal Telegram resminya, Brigade Al-Qassam menulis:
“Penghormatan yang pantas bagi para tentara tak dikenal dari Unit Bayangan.”
Mereka menggambarkan unit tersebut sebagai kelompok yang bertanggung jawab menjaga dan menyembunyikan tawanan Israel di Jalur Gaza, di tengah upaya intensif penjajah Zionis untuk mengungkap keberadaan para tawanan tersebut.
Brigade Al-Qassam menambahkan, penghormatan itu diberikan untuk para anggota unit yang “melindungi para tawanan musuh selama dua tahun Intifada Al-Aqsa di bawah kondisi paling sulit, mengorbankan tenaga dan darah mereka hingga janji perlawanan untuk membebaskan para tawanan Palestina dapat terpenuhi.”
Unit Bayangan dikenal beroperasi secara sangat rahasia karena sensitifnya misi mereka, yakni memastikan keamanan tawanan Israel di Gaza dan menjaga kerahasiaan penuh demi keberhasilan operasi pertukaran tawanan di masa mendatang.
Keberadaan unit ini pertama kali diakui secara publik pada tahun 2016, satu dekade setelah pembentukannya. Saat itu, terungkap bahwa mereka turut mengawal tawanan Israel Gilad Shalit operasi yang kemudian menghasilkan kesepakatan pertukaran tawanan besar antara Hamas dan Israel.
Menjelang pembebasan tawanan terbaru pada Senin (13/10), anggota unit tersebut bahkan mengizinkan para tawanan berbicara melalui telepon dengan keluarga mereka. Salah seorang anggota, dalam rekaman yang beredar, berbicara dalam bahasa Ibrani dan meminta agar percakapan itu disebarluaskan agar media Israel menyiarkan rekaman dari dalam Gaza.
Media Israel, Channel 12, kemudian melaporkan kemunculan kembali “Unit Bayangan Hamas” yang bertanggung jawab mengamankan para tawanan selama proses pembebasan tahap pertama di Kota Gaza.
Kehadiran unit tersebut, menurut laporan itu, memicu kemarahan di kalangan analis Israel yang menilai bahwa kemunculan publik Unit Bayangan merupakan bukti bahwa “Hamas masih menguasai Gaza, titik.” (Bahry)
Sumber: PC