Oposisi Moderat Berencana Hentikan Pembicaraan Damai Suriah

JENEWA (Jurnalislam.com) – Oposisi Suriah akan meminta PBB untuk menghentikan pembicaraan damai di Jenewa hingga Damaskus menunjukkan bahwa mereka serius membahas transisi politik, anggota delegasi oposisi mengatakan kepada AFP, Senin (18/04/2016), lansir World Bulletin.

"Sebuah delegasi kecil telah datang untuk menemui (mediator PBB Staffan de Mistura) dan memintanya untuk menghentikan negosiasi sampai rezim menunjukkan bahwa mereka serius tentang transisi politik dan isu-isu kemanusiaan," kata anggota Komite Tinggi Negosiasi oposisi.

Berbicara pada kondisi anonimitas, ia menambahkan bahwa delegasi berencana tetap berada di Jenewa, untuk saat ini.

Putaran terakhir perundingan yang bertujuan mengakhiri konflik lima tahun brutal Suriah tersebut dimulai di kota Swiss pada 13 April dan diperkirakan akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini.

Namun negosiasi tidak langsung, yang menyebabkan de Mistura harus bolak-balik menemui kedua sisi, telah dirusak oleh lonjakan kekerasan di beberapa wilayah dan berkurangnya akses bagi bantuan kemanusiaan.

Sebuah rancangan gencatan senjata parsial, yang dinegosiasikan oleh Amerika Serikat dan Rusia dan mulai berlaku pada tanggal 27 Februari, dengan harapan bahwa kesepakatan abadi bisa terjadi di Jenewa untuk mengakhiri pertumpahan darah.

Tapi pertempuran melonjak di sekitar kota kedua Aleppo pada minggu terakhir, mendorong puluhan ribu orang mengungsi, sehingga membuat HNC mempertanyakan komitmen rezim Bashar al-Assad atas komitmennya dalam solusi politik mengatasi konflik yang telah membuat setengah dari populasi mengungsi dan menewaskan lebih dari 270.000 orang (menurut hitungan PBB).

Baca juga: Syeikh Al Jaulani: Gencatan Senjata adalah Langkah Awal Penyerahan Diri pada Musuh

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses