Luka Faisal Karena Benturan Benda Tumpul yang Sangat Keras

Luka Faisal Karena Benturan Benda Tumpul yang Sangat Keras

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Faisal Amir (21) mahasiswa hukum Universitas Al-Azhar yang menjadi salah satu korban bentrokan antara mahasiswa dan aparat di depan Gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (24/9/2019) masih kritis.

Saat ini Faisal masih dirawat intensif di ruang ICU Rumah Sakit Pelni, KS. Tubu, Jakarta Pusat. Faisal menderita retak tulang tengkorak dan patah tulang bahu kanan akibat hantaman benda tumpul.

“Jadi Faisal itu dilakukan operasi dua kali. Operasi pertama untuk menghentikan pendarahan di otak. Tengkoraknya retak. Jadi dari jidat kiri sampai kepala belakang dibelah untuk menghentikan pendarahan di otak. Tempurungnya dibuka. Operasi kepala dari jam 9 malam sampai jam 2,” kata Rahmat Ahadi, kakak kandung Faisal saat ditemui di RS. Pelni, Rabu (25/09/2019) siang ini.

Setelah itu, lanjutnya. Jam 2 pagi sampai jam 5 operasi bahu kanan yang patah. Kata dokter, pendarahan di kepala dan bahu yang patah karena benturan benda tumpul yang sangat keras.

“Tapi sampai saat ini, tempurungnya belum ditutup. Karena otaknya Faisal membengkak,” pungkasnya.

Faisal Amir (21 tahun) mengalami luka serius usai berlari ke arah polisi mata untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang menghindari tembakan gas air mata.

“Jadi katanya dia (Faisal) terpisah dari teman-temannya karena mau mengevakuasi teman yang lain ke arah polisi yang menembakkan gas air mata, setelah itu hilang,” ungkap Rahmat.

Ia mengatakan, Faisal adalah koordinator aksi dari Universitas Al-Azhar sehingga mempunyai tanggung jawab untuk memastikan keadaan teman-temannya. Akibat rasa tanggung jawab yang besar, kini Faisal harus menjalani dua kali operasi. Operasi kepala karena mengalami pendarahan di otak dan operasi di bagian bahu kanan karena patah.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses