ISLAMABAD (Jurnalislam.com) – Pakistan akan mengirim pasukan ke Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi memerangi pemberontak Houthi Yaman, kata seorang pejabat senior pemerintah pada hari Senin (30/03/2015). Demikian juga dengan beberapa negara Teluk, Sudan, Mesir dan Maroko yang telah menyatakan akan bergabung dengan koalisi Saudi.
Kekuatan Sunni Muslim Pakistan, yang merupakan sekutu regional Arab Saudi, akan bergabung dengan koalisi militer yang dipimpin Saudi melakukan serangan udara terhadap pasukan Syiah Houthi. Saudi adalah kekuatan Muslim Sunni utama di Teluk.
Serangan udara menargetkan gerakan pemberontak di selatan, di kota pelabuhan Aden, benteng terakhir presiden yang didukung Saudi, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Pakistan yang dipersenjatai nuklir berbagi perbatasan panjang dengan Iran, yang dianggap sebagai pusat kekuatan Syiah, dan memiliki hubungan yang hangat dengan Arab Saudi, saingan utama regional Iran. Diperkirakan 20 persen warga Pakistan adalah Syiah.
"Kami telah memberikan dukungan penuh bagi Arab Saudi dalam operasi terhadap pemberontak dan akan bergabung dalam koalisi," kata pejabat Pakistan.
Sebuah tim Pakistan, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Khawaja Asif dan kepala kebijakan luar negeri Sartaj Aziz, sedianya tiba di Arab Saudi pada hari Senin, tetapi tertunda perjalanannya atas permintaan Saudi, kata pejabat itu kepada Reuters.
Pada Senin malam, Aziz dan Asif bertemu dengan pemimpin militer Pakistan dan Perdana Menteri Nawaz Sharif.
"Pakistan tetap tegas berkomitmen untuk mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Arab Saudi sesuai dengan aspirasi rakyat Pakistan," kata sebuah pernyataan dari kantor media Sharif.
"Pakistan berkomitmen untuk memainkan peran yang berarti dalam mengatasi situasi yang memburuk di Timur Tengah.
Sudah ada sekitar 750-800 prajurit Pakistan di Arab Saudi, tapi bukan merupakan pasukan tempur.
Kelompok agama sayap kanan pekan lalu bersumpah untuk membela Arab Saudi. Tetapi beberapa kelompok masyarakat sipil dan politisi oposisi menentang intervensi, dengan pandangan bahwa hal itu dapat mengobarkan ketegangan sektarian di tanah air mereka.
Sharif telah lama menikmati hubungan dekat dengan keluarga kerajaan Saudi. Setelah masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri diakhiri oleh kudeta militer pada tahun 1999, ia dikirim ke pengasingan di Arab Saudi.
Arab Saudi memberikan pinjaman sebesar $ 1,5 milyar kepada Pakistan tahun lalu untuk membantu Islamabad menopang cadangan devisa. Para pejabat Pakistan awalnya menolak untuk membocorkan sumber pinjaman.
Deddy | Reuters | Jurniscom