ANKARA (Jurnalislam.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menduduki peringkat pertama 500 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Muslim edisi tahun 2019.
Disiapkan setiap tahun oleh Pusat Studi Strategis Kerajaan Islam (Royal Islamic Strategic Studies Centre) yang berbasis di Yordania, artikel ini mencatat bahwa Erdogan menjadi presiden pertama yang terpilih secara populer di Turki pada bulan Agustus 2014 dan kemudian memperoleh masa jabatan kedua dalam pemilihan 2018 dengan 52,5 persen suara, di mana partisipasi pemilih adalah 86 persen, lansir Anadolu Agency, Senin (22/10/2018).
“Selama masa jabatannya, Turki telah melihat pertumbuhan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, reformasi konstitusional, dan kemunculan kembali sebagai kekuatan global utama,” kata artikel itu.
Baca juga: Erdogan: Turki Tetap Berada di Idlib untuk Bantu Selamatkan Warga
Di bawah kepemimpinan Erdogan, katanya, Turki berfokus untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan ketujuh tetangganya yang bersebelahan, terutama Yunani, dan juga semua negara yang berbatasan dengan Laut Hitam – pusat perdagangan penting dan wilayah geopolitik yang signifikan.
“Turki telah membuka lebih dari dua puluh kedutaan dan konsulat baru di Afrika, dan ketika Somalia menderita karena kelaparan dan kekeringan yang melumpuhkan pada 2011, Erdogan tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga menjadi pemimpin pertama dari luar Afrika yang mengunjungi Somalia dalam hampir dua dekade,” tegasnya.
Baca juga: Erdogan pada Jokowi: Turki Siap Bantu Korban Gempa Indonesia
Dalam edisi tahun-tahun sebelumnya, Erdogan menduduki peringkat ke-8 pada tahun 2016 dan 2017, dan peringkat ke-5 pada tahun 2018.
Pada peringkat 2019, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud menduduki peringkat kedua sebagai Muslim paling berpengaruh, sementara Raja Yordania Abdullah II Ibnu Al-Hussein menduduki peringkat ketiga.
Artikel ini disiapkan oleh Pusat Studi Strategis Kerajaan Islam di Amman, ibukota Yordania sejak 2009, dan edisi ke-10 untuk tahun 2019 diterbitkan bulan ini.
Baca juga: Erdogan Kembali Ajak Dunia untuk Dukung Palestina Lawan Veto AS
Buku ini menetapkan untuk memastikan pengaruh beberapa tokoh Islam terhadap umat (komunitas Muslim di seluruh dunia), atau atas nama umat, menurut buku tersebut.
“Pengaruhnya adalah: setiap orang yang memiliki kekuatan [baik itu budaya, ideologi, keuangan, politik atau lainnya] untuk membuat perubahan yang akan memiliki dampak signifikan pada dunia Muslim,” jelasnya.