(LIBYA) Jurnalislam.com – Mujahidin Ansharus Syariah Libya mengatakan bahwa mereka telah menguasai penuh dari Kota Benghazi pada hari Rabu (30/7/2014). Dan perwakilan resminya, Mujahidin Ansharus Syariah mendeklarasikan Imarah Islam di kota tersebut, tulis al-Arabiya.
Mujahidin Ansharus Syariah adalah salah satu organisasi Jihad yang termasuk dalam daftar hitam Amerika karena perannya dalam serangan konsulat AS di Benghazi, Libya timur.
Perwakilan resmi kelompok Mujahidin tersebur mengatakan kepada saluran radio lokal bahwa Benghazi saat ini sepenuhnya berada di bawah kontrol Mujahidin Ansharus Syariah.
"Benghazi kini telah menjadi Imarah Islam", kata Syeikh Mohammad al-Zahawi, juru bicara, kepada Radio Tauhid.
Namun, Khalifa Haftar, jenderal boneka pro-Barat membantah klaim tersebut.
"Tentara nasional Libya mengendalikan Benghazi dan hanya menarik diri dari posisi tertentu karena alasan taktis", kata Haftar kepada Al Arabiya.
"Klaim bahwa Benghazi adalah di bawah kendali milisi itu dusta", katanya.
Pengumuman Deklarasi Mujahidin Ansharus Syariah muncul setelah muncul setelah terjadi pertempuran selama dua hari, di mana Mujahidin Ansharus Syariah dan sekutunya menyerbu sebuah pangkalan militer di kota Benghazi.
Koresponden Al Arabiya di Libya melaporkan bahwa kelompok Islam telah merebut markas Pasukan Khusus tentara Libya di Benghazi pada Selasa (29/7/2014) setelah melewati pertempuran sengit.
Kantor berita Turki Anadolu Agency mengutip pernyataan Talal bin Harir, anggota Dewan Syura Benghazi, yang mengatakan bahwa para pejuang Islam yang menguasai pangkalan militer.
Beberapa negara asing juga telah menarik warga negara dan diplomat mereka dari negara itu.
Sumber : kavkaz