IDLIB (Jurnalislam.com) – Jutaan penduduk di provinsi Idlib di barat laut Suriah, yang merupakan benteng terakhir bagi para pejuang Suriah: faksi-faksi jihad dan oposisi bersenjata Suriah, khawatir dengan kemungkinan serangan besar rezim Nushairiyah Bashar al-Assad bersama sekutunya di kota itu.
Serangan darat dan udara yang diperkirakan akan terjadi dikhawatirkan akan memicu eksodus massal pengungsi yang melarikan diri ke perbatasan Turki dan negara-negara Eropa.
Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang sering diajukan mengenai Idlib dan terkait perang yang akan berkecamut di provinsi tersebut:
1- Di manakah letak Idlib?
Terletak di dekat kota perbatasan Turki Hatay, provinsi Idlib di barat laut Suriah adalah rumah bagi lebih dari 3 juta warga Suriah, banyak di antaranya melarikan diri dari kota-kota lain setelah diserang oleh pasukan rezim.
Idlib berbagi berbatasan dengan Turki sepanjang 130 kilometer (82 mil) dan dengan provinsi Aleppo Suriah di sebelah timur; di timur laut berbatasan dengan Distrik Afrin Aleppo; di sebelah selatan dengan Provinsi Hama dan di barat laut dengan provinsi Lattakia.
Kota yang dikuasai oposisi tersebut telah dibom berat sejak Oktober 2015 ketika Rusia mulai aktif mengambil bagian dalam perang sipil di sana.
2- Berapa banyak warga sipil yang tinggal di Idlib?
Idlib telah menjadi tuan rumah bagi pengungsi dengan jumlah tertinggi, yaitu sekitar 1,3 juta, karena merupakan kota yang berbatasan dengan Turki dan relatif aman sejak awal perang. Bersama dengan 2,4 juta penduduk tetap, catatan administrasi menunjukkan bahwa Idlib saat ini menampung hampir 4 juta warga sipil di dalam perbatasannya.
Setelah diserang oleh rezim Syiah Assad dan terpaksa bermigrasi, penduduk di kota tersebut meningkat menjadi hampir 4 juta, termasuk 2,4 juta penduduk asli.

3- Bisakah gelombang migrasi besar terjadi?
Dikhawatirkan bahwa serangan militer yang diperkirakan akan terjadi menargetkan Idlib dapat memicu gelombang migrasi ratusan ribu orang. Turki, Uni Eropa, dan Perserikatan Bangsa Bangsa telah mengumumkan dalam pernyataan mereka bahwa operasi yang kemungkinan dilakukan di Idlib dapat melahirkan migrasi baru.
Selain itu, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, pada hari Rabu (5/9/2018) mengatakan: “Semua pihak bertanggung jawab atas perlindungan warga sipil, di bawah hukum internasional. Saya harap semuanya akan dilakukan untuk mencegah penderitaan kemanusiaan yang lebih besar.”
5 thoughts on “10 Hal Tentang Idlib yang Mungkin Belum Kamu Ketahui”