Rezim Assad Kibarkan Bendera Suriah di Kota Deraa Setelah 7 Tahun Dikuasai Oposisi

Rezim Assad Kibarkan Bendera Suriah di Kota Deraa Setelah 7 Tahun Dikuasai Oposisi

DARAA (Jurnalislam.com) – Rezim Syiah Nushairiyah Suriah kibarkan bendera nasional pada hari Kamis (12/7/2018) di atas wilayah kota Daraa yang telah berada di tangan oposisi selama bertahun-tahun, sebuah kemenangan besar bagi rezim Syiah Bashar al-Assad dalam perang Suriah delapan tahun di Suriah.

Televisi rezim mengatakan tentara mengibarkan bendera di dekat kantor pos pada hari Kamis, satu-satunya gedung rezim pemerintah di bagian kota yang telah dipegang oleh oposisi sejak hari-hari awal perjuangan rakyat Suriah yang dimulai pada tahun 2011 dengan protes besar.

Pasukan rezim Assad yang didukung oleh serangan udara brutal Rusia telah menguasai kembali petak-petak provinsi Deraa selatan dalam tiga pekan terakhir. Mereka maju mendesak oposisi ke wilayah strategis penting di dekat Yordania dan Israel.

Petugas Medis: Rezim Assad Gunakan Semua Jenis Senjata di Daraa

Ini menandai tonggak lain dalam upaya rezim Assad untuk mengendalikan Suriah, di mana perang global di sana diperkirakan telah menewaskan ratusan ribu orang dan mengusir sekitar 11 juta orang dari rumah mereka.

Serangan di barat daya sekarang diperkirakan menargetkan daerah kantong yang dikuasai oposisi di perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Israel mengisyaratkan mereka tidak akan menghalangi serangan, bahkan ketika menyerang pos-pos tentara Suriah di dekat perbatasan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak.

Dengan bantuan Rusia dan Iran serta milisi Syiah internasional, Assad kini telah menguasai sebagian Suriah. Oposisi Anti-Assad masih mengendalikan sebagian di wilayah barat laut, dan bagian timur laut dan sebagian besar timur dikendalikan oleh kelompok-kelompok pimpinan Kurdi.

Assad Langgar Gencatan Senjata di Daraa, 11 Faksi Oposisi Bentuk Koalisi Tentara Selatan

Ketika Assad mengejar kemenangan militer, tampaknya ada sedikit harapan akan perdamaian yang dirundingkan yang menurut pemerintah Barat diperlukan untuk membawa stabilitas dan mendorong para pengungsi untuk kembali.

Zeina Khodr dari Al Jazeera, melaporkan dari negara tetangga, Beirut, mengatakan faksi oposisi di kota Deraa setuju untuk menyerah dan meletakkan senjata mereka dalam semalam.

“Ini adalah kemenangan strategis dan simbolis bagi rezimSuriah. Dengan kemenangan ini, rezim meengambil kendali perbatasannya dengan Yordania dan perlintasan perbatasan untuk memulai perdagangan internasional,” katanya.

“Masih ada sisa-sisa yang dikendalikan oleh IS (Islamic State) di Deraa. Rezim pemerintah diperkirakan akan meluncurkan operasi untuk menangkap daerah ini,” tambahnya.

Terkepung, Pejuang Suriah di Daraa Kembali Negosiasi dengan Rusia

Karena kekurangan senjata, oposisi di bagian provinsi Deraa mencapai kesepakatan untuk menyerahkan wilayah pekan lalu. Di kota Deraa, oposisi masih dalam pembicaraan dengan perwira Rusia untuk mengamankan jalan keluar yang aman, kata pejabat oposisi.

Satu delegasi militer senior Rusia memasuki wilayah kota yang dikuasai oposisi pada Kamis dan memulai negosiasi atas penyerahannya ke rezim negara bagian, pejabat oposisi dan seorang saksi mengatakan.

Dua kendaraan lapis baja yang mengangkut perwira senior Rusia memasuki kota tua yang hancur dan mulai berbicara dengan komandan Tentara Pembebasan Suriah (the Free Syrian Army-FSA) untuk menerapkan ketentuan kesepakatan.

Bagikan