LIBYA (Jurnalislam.com) – Tentara Nasional Libya (The Libyan National Army-LNA) mengklaim telah merebut sebagian besar kota pesisir timur Derna dari kelompok bersenjata yang telah mengendalikannya selama bertahun-tahun, kata seorang juru bicara, di tengah pertempuran sengit sejak akhir April, Alarabiya melaporkan, Rabu (13/6/2018).
Kemajuan mereka berlanjut, dengan pasukan mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka sebagian besar telah membersihkan daerah Ambekh, lingkungan perumahan terbesar di Derna, dari pejuang.
Pasukan LNA menggunakan banyak senjata ringan, sedang dan berat, di tengah pertempuran sengit di jalan-jalan kota, untuk mendapatkan kembali kendali atas Derna dari cengkeraman Dewan Shura Mujahidin, kata mereka.
Tentara mengatakan bahwa pembebasan Dada sepenuhnya sangat dekat, dan bahwa operasi militer terus berlanjut di pelabuhan dan wilayah pusat kota dan distrik Shaiha.
Pesawat Tempur Libya Ditembak Jatuh Dewan Shura Mujahidin di Derna
Field Marshal Khalifa Haftar, yang memimpin LNA, mengumumkan pada Mei bahwa pasukannya melancarkan operasi militer yang bertujuan untuk “membebaskan” Derna dari kelompok-kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Angkatan Perlindungan Derna, sebuah aliansi pejuang Islamis dan anti-Hifter.
Pasukan Haftar telah mengepung kota berpenduduk 150.000 orang tersebut selama bertahun-tahun.
Kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyuarakan keprihatinan pada hari Jumat atas meningkatnya risiko terhadap penduduk di Derna.
Libya jatuh ke dalam kekacauan menyusul pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan kemudian menewaskan penguasa lama Muammar Gaddhafi.
Negara ini sekarang terbelah antara pemerintah-pemerintah yang bersaing di timur dan barat, masing-masing didukung oleh sejumlah milisi.
Haftar bersekutu dengan administrasi yang berpusat di timur yang bertentangan dengan pemerintah dukungan PBB yang bermarkas di ibu kota, Tripoli.