KARACHI (Jurnalislam.com) – Pakistan pada hari Selasa (27/6/2017) marah dan menyalahkan keputusan AS yang mengumumkan ketua kelompok Hizbul Mujahidin, Syed Sallahuddin, sebagai seorang “teroris global”, lansir Anadolu Agency.
“Penunjukan individu yang mendukung hak warga muslim Kashmir untuk menentukan nasib sendiri disebut sebagai teroris benar-benar tidak dapat dibenarkan,” juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Nafees Zakaria mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa perjuangan pribumi muslim Kashmir berusia 70 tahun di Jammu yang dijajah India dan Kashmir tetap sah.
“Rakyat Kashmir tidak bisa diingkari saat memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri,” tambahnya.
Pengumuman Departemen Luar Negeri AS terjadi menjelang pertemuan pertama antara Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Gedung Putih pada hari Senin.
Departemen Luar Negeri dalam pernyataannya menuduh Sallahuddin menghalangi “resolusi damai” terhadap konflik Kashmir, dan mengancam untuk mengubah lembah menjadi “kuburan pasukan India”.
“Pelanggaran berat dan sistematis terhadap hak asasi manusia warga Kashmir di IOK- Indian-occupied Kashmir [Kashmir yang dijajah India] yang telah tercatat dan dilaporkan oleh badan hak asasi manusia independen adalah sebuah kenyataan.
Sepanjang tahun lalu, dunia telah menyaksikan intensifikasi kebijakan penindasan yang kejam yang dilakukan oleh pasukan penjajah India,” Zakaria menambahkan.
“Penindasan kejam ini mencakup pembutaan penuh atau sebagian terhadap seribu orang Kashmir yang tidak berdosa melalui penggunaan senjata api dengan peluru pelet (butiran besi kecil-kecil), pemerkosaan kepada muslimah sebagai instrumen kebijakan negara, eksekusi di luar hukum, penggunaan perisai manusia oleh pasukan penjajah India, penangkapan sewenang-wenang, penghilangan manusia yang tidak tercatat, penghinaan orang-orang Kashmir setiap hari, meledakkan rumah mereka dan pengekangan kebebasan dasar untuk melakukan pergerakan, berekspresi dan menyatakan opini mereka serta kebebasan beragama,” tegasnya.