FILIPINA (Jurnalislam.com) – Pemerintah Filipina telah mengumumkan akan menangguhkan serangan terhadap kelompok komunis, sehingga memungkinkan pasukan untuk fokus meredakan pengepungan yang dilakukan oleh kelompok terkait IS di selatan negara tersebut, Alajazeera melaporkan Ahad (18/6/2017).
Silvestre Bello III, juru runding pemerintah, mengatakan pada hari Ahad bahwa langkah pemerintah tersebut merupakan tanggapan atas rencana pemberontak komunis Tentara Rakyat Baru (New People’s Army).
Dia tidak menentukan kapan penangguhan serangan semacam itu akan diberlakukan dan berdasarkan ketentuan apa.
Tahun lalu pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte terlibat dalam gencatan senjata dengan pemberontak komunis.
Meskipun ada upaya damai terbaru, tentara Filipina membunuh lima pasukan komunis dalam bentrokan terpisah di selatan sementara pemberontak menyerbu sebuah kantor polisi di sebuah pulau Leyte di Filipina tengah dan menyita belasan senapan serbu dan pistol pada akhir pekan, kata beberapa pejabat.
Tiga pasukan komunis tewas di provinsi Davao Oriental dan dua lainnya tewas di Lembah Compostela dalam bentrokan terpisah dengan tentara Sabtu, kata beberapa pejabat militer.
Sementara di Leyte, sekitar 50 pemberontak komunis menyerbu sebuah kantor polisi dan menyita 12 senapan dan pistol, dan peralatan lainnya, menurut polisi.
Pemberontak mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan serangan untuk menghukum petugas polisi, yang mereka tuduh terlibat dalam pemerasan, perjudian dan penyebaran obat-obatan terlarang