KENYA (Jurnalislam.com) – Ribuan umat Muslim di Kenya pada hari Jumat (7/4/2017) memprotes rencana menghancurkan Masjid mereka di ibukota Nairobi untuk membuka jalan bagi pembangunan jalan.
Masjid ini mampu menampung lebih dari 2.500 Muslim, dan setelah sholat Jumat jamaah berbaris ke lokasi tempat pejabat Otoritas Jalan Perkotaan Kenya (the Kenya Urban Roads Authority-KURA) memarkir steamrollers, excavator, serta peralatan lainnya.
“Kami sangat mengutuk langkah penghancuran Masjid ini,” kata Syeikh Hamid Chandhry kepada wartawan.
“Komite Masjid Jamia, yang merupakan penjaga Masjid, memperoleh akta secara legal pada tahun 2005, menjadikannya pemilik tunggal dan sah bagi tanah di mana Masjid ini dibangun.”
Chandhry mengatakan bahwa meskipun kasus pengadilan sedang berlangsung, KURA ingin lebih dahulu menghancurkan Masjid, mengklaim bahwa rumah ibadah tersebut terletak di sepanjang jalan milik negara, berarti negara dapat menghancurkan masjid dan tidak menawarkan kompensasi.
“Kami terganggu, karena Masjid merupakan pusat keagamaan penting bagi masyarakat yang tinggal di Parklands dan pembongkaran merupakan penghinaan terhadap kebebasan beribadah sebagaimana tercantum dalam konstitusi,” tambahnya.
Para pejabat Masjid mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa KURA menolak memberikan kompensasi jika mereka setuju direlokasi.
“Mereka harus memberi kompensasi atau memberi tanah alternatif bagi kita. Masjid secara hukum memiliki tanah dan itu harus dikompensasi,” kata Sheikh Salim Mohammed.
Masjid ini melayani lebih dari 2.500 jamaah dan juga memiliki madrasah yang mengajarkan nilai-nilai moral (aqhlak) kepada anak-anak.