28 Ribu Karyawan Disney Diberhentikan

28 Ribu Karyawan Disney Diberhentikan

FLORIDA(Jurnalislam.com) — Disney akan memberhentikan sekitar 28 ribu karyawan di Amerika Serikat karena penutupan taman hiburan yang berkepanjangan telah menghancurkan bisnisnya. Pengumuman itu dibuat dalam sebuah surat kepada karyawan, pada Selasa (29/9), dari Chairman of The Parks Unit, Josh D’Amaro.

Dia menjelaskan secara rinci beberapa keputusan sulit yang terpaksa dibuat perusahaan di tengah pandemi. Salah satu keputusan tersebut termasuk mengakhiri cuti ribuan karyawan. Sekitar 67 persen dari 28 ribu yang dirumahkan adalah pekerja paruh waktu. Mereka ada yang karyawan dibayar per tahun hingga karyawan dibayar per jam.

Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang dipecat menyumbang sekitar 25 persen dari tenaga kerja resor domestik Disney. Meskipun perusahaan telah dapat mengoperasikan tamannya di Florida, Paris, Shanghai, Jepang, dan Hong Kong dengan kapasitas terbatas, California Adventure dan Disneyland tetap tutup di Anaheim sejak musim semi.

Sebelum pandemi, taman di Kalifornia dan Florida Disney telah mempekerjakan sekitar 110 ribu orang. Pemberhentian ini akan datang dari kedua resor yang akan mengurangi jumlah pekerjanya menjadi sekitar 82 ribu. Namun, Disney tidak menawarkan rincian pemberhentian antara kedua operasi tersebut.

“Seperti yang bisa anda bayangkan, keputusan besar ini tidaklah mudah. Selama beberapa tahun terakhir tim manajemen kami telah bekerja tanpa lelah,” kata Chairman of The Parks Unit, Josh D’Amaro keterangannya kepada staf, dilansir dari dailymail.co.uk, Rabu (30/9).

Lebih lanjut, D’Amaro mengatakan perusahaan telah memotong pengeluaran, menunda proyek, dan memodifikasi operasi. Namun, itu tidak cukup mengingat batasan jumlah orang yang diizinkan masuk ke taman karena adanya pembatasan kapasitan dan prosedur lain selama pandemi.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.