250 Negara Ikut Dukung Kampanye Gaza “Anti Apartheid dan Pemukim Yahudi Israel”

GAZA (Jurnalislam.com) – Komite Palestina untuk Boikot Israel mendeklarasikan launching aksinya hari  Selasa (01/03/2016) di Jalur Gaza  dalam kampanye Pekan Anti Apartheid dan Pemukiman Yahudi di Palestina pada awal Maret setiap tahunnya, lansir Infopalestina, Selasa.

Kampanye ini diikuti oleh 250 negara untuk mendukung hak Palestina dalam melawan penjajah zionis Yahudi.

Terkait aksi dan kegiatan iini, Koordinator Komite Nasional Anti Penjajahan Israel di Gaza, Abdur Rahman Abu Nahl menjelaskan kepada koresponden Pusat Informasi Palestina bahwa bahwa ini akan fokus kepada semua sisi gerakan boikot yang berjuang untuk mengisolasi penjajah Israel baik di bidang akademi, budaya dan militer.

Ia menyebutkan, gagasan Pekan Anti Apartheid dimulai oleh aktivis Palestina dan tokoh solidaritas luar di Kanada sebagai respon atas seruan masyarakat sipil Palestina untuk memboikot penjajah pada tahun 2005. Maka sejak itu aksi solidaritas Palestina menjadi aksi terpenting untuk mengungkap wajah asli rezim apartheid dan menggalang dukung untuk gerakan boikot penjajah Israel di Eropa dan dunia (BDS).

Abu Nahl menjelaskan, aksi ini mulai menyebar dan sudah digelar di lebih dari 250 kota dan perguruan tinggi di seluruh dunia.

Ia menegaskan, aksi tersebut kali ini akan digelar di seluruh wilayah Palestina dan sudah dimulai di Eropa beberapa hari lalu dan akan digelar di dunia Arab, Amerika, Afrika dan Amerika Latin.

Dalam kegiatan itu akan diputar film-film terkait isu Palestina, seminar, diskusi, dan acara kreatif lainnya.

Long march dengan aksi serupa sudah digelar di Ramallah yang diikuti oleh semua unsur masyrakat dan kaum muslimin sebagai bukti dukungan rakyat untuk memboikot penjajah Israel. ini juga membuktikan Palestina menolak semua usaha normalisasi hubungan dengan Israel yang dianggap bertentangan dengan konsensus Palestina.

Melalui kegiatan ini, bangsa Palestina ingin bisa menentukan nasibnya sendiri dengan mengakhiri penjajahan di tanah Palestina dan membongkar tembok rasial dan pemukiman yahudi, mengakhiri rezim rasis di Palestina dan mengembalikan pengungsi Palestina ke kampung halaman mereka.

Abu Nahal menyatakan, ketika gerakan boikot Israel makin kuat di Palestina dan dunia maka akan menjadi ancaman strategis bagi Israel. capaian kampanye boikot Israel yang sudah ada adalah mampu mendorong perusahaan Veolia menarik semua proyeknya dengan Israel tahun lalu setelah mengalami kerugian dalam sejumlah transaksi dan proyek senilai lebih dari 25 milyar dolar.

Perusahan Perancis Orange juga memutus kerjasamanya dengan perusahan Partner Israel setelah dilakukan aksi boikot selama bertahun-tahun di Perancis, Maroko, Mesir dan lainnya.

Selain itu, gereja Matsuda di Amerika juga memutuskan untuk memboikot lima bank Israel dan tidak menanam investasi. Sejumlah lembaga akademi, tokoh budaya juga melakukan boikot untuk Israel.

 

Deddy | Infopalestina | Jurnalislam

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.