Terindikasi Ada Kecurangan pada Pemilu AS, FBI Selidiki Intervensi Rusia

Terindikasi Ada Kecurangan pada Pemilu AS, FBI Selidiki Intervensi Rusia

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – FBI sedang menyelidiki intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun lalu, serta menyelidiki setiap hubungan antara Moskow dan kampanye Trump, Direktur James Comey mengatakan pada hari Senin (2003/2017).

“FBI sebagai bagian dari misi kontra intelijen kami sedang menyelidiki upaya pemerintah Rusia untuk campur tangan dalam pemilihan presiden 2016,” katanya kepada anggota parlemen saat bersaksi di Capitol Hill, lansir Anadolu Agency.

“Termasuk menyelidiki setiap hubungan antara individu yang terkait dengan kampanye Trump dan pemerintah Rusia, dan apakah ada koordinasi antara kampanye dengan upaya Rusia,” katanya.

Konfirmasi publik mengenai investigasi rahasia FBI yang sedang berlangsung ini sangat jarang terjadi, tapi Comey mengatakan hal itu dilakukan demi kepentingan publik.

Penyelidikan ini akan mencakup penilaian apakah kejahatan telah dilakukan, Comey mengatakan, mencatat bahwa rincian lebih lanjut tidak akan dipublikasi karena penyelidikan bersifat tertutup.

Tergantung pada hasilnya, penyelidikan akan menguntungkan salah satu pihak.

Demokrat telah lama menyebut pengaruh Rusia pada kampanye tahun lalu sebagai tindakan yang curang/kotor, sementara Partai Republik berusaha mengecilkan efek yang ditimbulkan.

Para pejabat intelijen AS menyimpulkan pada bulan Januari bahwa Rusia berusaha mempengaruhi pemilu mendukung Presiden Donald Trump dalam kampanye dengan disutradarai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump telah mengakui upaya tersebut, namun mengklaim bahwa upaya mereka itu “benar-benar tidak berpengaruh” pada hasil suara.

Pembajakan Komite Nasional Demokrat (the Democratic National Committee-DNC) serta ungkapan ketua kampanye Clinton John Podesta menjelaskan rincian buruk tentang bagaimana organisasi yang seharusnya netral berkonspirasi untuk mendukung Clinton terhadap populis Bernie Sanders untuk memenangkan nominasi Partai Demokrat untuk presiden.

Kebocoran DNC dan email Clinton beberapa bulan menjelang polling 8 November menegaskan opini populer bahwa calon presiden wanita pertama dari partai besar tersebut tidak dapat dipercaya.

Comey lebih lanjut mengatakan ia tidak memiliki informasi untuk mendukung tuduhan Trump bahwa mantan Presiden Barack Obama telah “menyadap” Manhattan Trump Tower.

“Betapa rendahnya tindakan Presiden Obama dengan men-tapp (menyadap) ponsel saya selama proses pemilihan yang sangat sakral. Ini adalah Nixon/Watergate. Pria yang jahat (Bad guy)!” Trump mengatakan dalam serangkaian tweet tanggal 4 Maret, dengan salah mengeja “tap menjadi tapp“.

“Kami tidak memiliki informasi yang mendukung tuduhan tersebut,” kata Comey, merespon tweet Trump.

“Tidak ada seorang pun di Amerika Serikat yang dapat mengarahkan pengawasan elektronik terhadap siapa pun,” tambahnya, mencatat bahwa proses untuk melakukan penyapan membutuhkan persetujuan dari hakim.

 

Bagikan