ANKARA (Jurnalislam.com) – Sebanyak 1.337 warga sipil terbunuh di distrik Ghouta Timur yang dikepung (blockade) dalam serangan pasukan rezim Syiah Suriah pada 2017, menurut agen pertahanan sipil Helm Putih (the White Helmets), lansir Anadolu Agency.
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun media sosialnya pada hari Selasa (9/1/2018), agensi tersebut mengatakan bahwa korban juga termasuk 12 anggotanya.
Rezim Syiah dan pasukan pro-rezim dikatakan melakukan 403 serangan udara dan 7.325 serangan artileri tahun lalu.
Dalam 11 Hari Rezim Assad dan Rusia Bantai 126 Warga Sipil Ghouta Timur
Menurut laporan tersebut, beberapa senjata termasuk bom barel dan bom napalm, yang dilarang oleh hukum internasional, yang digunakan oleh rezim tersebut dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan mereka di Ghouta Timur tanpa henti.
Rumah bagi sekitar 400.000 penduduk, Ghouta Timur, di pinggiran kota Damaskus, tetap berada di bawah pengepungan yang melumpuhkan oleh rezim Assad sejak akhir 2012.
Wilayah ini sebenarnya termasuk dalam jaringan zona de-eskalasi – yang didukung oleh Turki, Rusia dan Iran – di mana tindakan agresi dilarang.
Suriah baru saja mulai pulih dari konflik dahsyat yang dimulai pada tahun 2011, ketika rezim Nushairiyah Assad menindak aksi unjuk rasa dengan keganasan militer yang tak terduga.