PM Turki: Selain di Suriah, Rusia juga Lakukan Pelanggaran HAM berat di Krimea

ANKARA (Jurnalislam.com) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu pada hari Senin telah menyoroti "pelanggaran terbuka HAM" di Krimea, menambahkan sikap Turki melawan agresi militer Moskow di Krimea mirip dengan sikapnya di Ukraina dan Suriah, World Bulletin melaporkan Senin (15/02/2016).

Davutoglu juga mengatakan bahwa Ukraina adalah salah satu negara tulang punggung untuk stabilitas di kawasan Eurasia.

Perdana Menteri mengatakan bahwa Turki melihat pentingnya stabilitas dan integritas wilayah Ukraina. Dia mencatat bahwa Georgia, Ukraina, Azerbaijan dan Suriah tetap berada di bawah ancaman Moskow.

Dia juga menegaskan penolakan Turki atas aneksasi Rusia di semenanjung Krimea.

"Turki mengakui integritas teritorial Ukraina tapi menolak aneksasi Krimea. Krimea adalah bagian dari wilayah Ukraina dan tanah air alami bagi Tatar Krimea," katanya.

"Kami ingin mengatakan kembali pada otoritas Rusia. Era Uni Soviet berakhir lebih dari 25 tahun yang lalu. Upaya untuk menghidupkan Uni Soviet kembali dengan mengandalkan kartu hak vetonya di Dewan Keamanan PBB tidak akan menghasilkan hasil yang positif bagi Rusia," dia menambahkan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, ada 280.000 Tatar Krimea di Krimea, sekitar 13 persen dari keseluruhan populasi di semenanjung, yang memilih untuk aneksasi dengan Rusia dalam referendum 16 Maret 2014, suara yang tidak diakui oleh Kyiv dan Negara-negara Barat.

Turki mengirim delegasi ke Krimea pada April 2015 untuk mengevaluasi situasi Tatar Krimea sejak aneksasi tersebut.

Di bawah pemimpin Soviet Joseph Stalin pada 1944, keseluruhan Tatar Krimea terusir dari rumah mereka dan dideportasi ribuan kilometer jauhnya ke Asia Tengah.

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam

Bagikan

One thought on “PM Turki: Selain di Suriah, Rusia juga Lakukan Pelanggaran HAM berat di Krimea

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses