Waspada Klaster Covid-19 Pilkada Serentak

Waspada Klaster Covid-19 Pilkada Serentak

JAKARTA(Jurnalislam.com) – Ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 berpotensi besar menjadi kluster baru penyebaran wabah covid-19.

Tahapan pendaftaran calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah menjadi bukti betapa sulitnya menerapkan protokol kesehatan di tengah euforia saling dukung dan aksi unjuk kekuatan massa.

Dalam tiga hari terakhir masa pendaftaran, kerumunan massa pendukung pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah memang sungguh mengkhawatirkan. Ratusan hingga ribuan orang berkerumun mengiringi pasangan kepala daerah jagoan mereka untuk mendaftar ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD).

Mereka beriringan, baik berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan bermotor. Seperti bakal calon bupati dan wakil bupati Jember Abdus Salam-Ifan Ariadna Wijaya yang memilih berjalan kaki saat mendaftar ke KPU Jember pada Sabtu (5/9/2020).

Dengan diiringi ratusan pendukung, keduanya longmarch sejauh satu kilometer. Pasangan yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, PAN, Golkar, Perindo, dan Beringin Karya ini berangkat dari Sekretariat DPC PKB di Jalan Danau Toba, kemudian menyusuri sepanjang Jalan Kalimantan menuju Kantor KPU Jember. Di sela-sela longmarch, tim pemenangan pasangan pengusaha ini membagi-bagikan sembako yang kian memadatkan kerumunan. Sembako yang dibagikan sebanyak 200 paket beras dalam kemasan masing-masing 2,5 kilogram.

“Kami bukan hanya longmarch, tapi disertai dengan bagi-bagi sembako berupa beras kepada para pedagang kaki lima dan warga sekitar,” ujar Hadi Supa’at, Anggota Tim Pemenangan Abdul Salam-Ifan Ariadna.

Ribuan pendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Ramlan Nurmatias dan Syahrizal, juga tampak abaikan protokol kesehatan saat mengantar jagoan mereka ke KPUD Bukit Tinggi. Mereka berkerumun tanpa mengatur jarak dan sebagian tak menggunakan masker. Pendukung pasangan petahana ini tampak bersemangat meneriakkan yel-yel kemenangan. Meskipun berulang kali diingatkan oleh Ramlan agar menjaga jarak, namun mereka tampak beranjak untuk mengatur posisi.

Kerumunan massa juga tampak pada pendaftaran calon bupati dan wakil bupati petahana Karawang Cellica Nurrachadiana-Asep Syaepuloh. Pasangan petahana ini berangkat ke Kantor KPU Karawang dengan menumpang motor Vanderhall buatan Amerika Serikat dengan diiringi ratusan pendukungnya. Kerumunan ini sempat menimbulkan kemacetan lalu lintas sepanjang jalur ke Kantor KPU Karawang.

Atas kerumunan massa ini, Cellicha mengaku mendapat teguran dari Kementerian Dalam Negeri. Dia beralibi jika kerumunan itu merupakan spontanitas pendukung. Menurutnya, dirinya dan tim telah mengimbau para pendukung agar tidak menghadiri acara pendaftaran dan menyaksikan kegiatan tersebut melalui platform media sosial.

“Saya memohon maaf kalau acara kemarin terjadi kerumunan. Saya sudah imbau sebelumnya supaya tidak perlu datang. Namun, karena antusias yang tinggi, kami kewalahan dan tidak bisa dibendung lagi,” kata Cellica seperti dikutip Antara.

Sumber: sindonews.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.