Wakil Perdana Mentri Turki Bagikan Langsung Bantuan Bagi Muslim Rohingya

Wakil Perdana Mentri Turki Bagikan Langsung Bantuan Bagi Muslim Rohingya

COX’S BAZAR (Jurnalislam.com) – Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdag membagikan bantuan bagi Muslim Rohingya langsung selama kunjungannya ke sebuah kamp pengungsi di Bangladesh pada hari Rabu (27/9/2017), lansir Anadolu Agency.

Akdag mengunjungi kamp tersebut bersama dengan istrinya Seyma Akdag, Kepala Otoritas Bencana dan Manajemen Darurat Turki (AFAD) Mehmet Gulluoglu, dan Menteri Penanggulangan Bencana dan Bantuan Mofazzal Hossain Chowdhury Maya setelah mendarat di ibukota Dhaka.

Wakil perdana menteri Turki membagikan paket bantuan bagi Muslim Rohingya dan mengatakan bahwa Turki akan membangun sebuah kamp pengungsi di Bangladesh.

Selama pembicaraannya dengan Maya, katanya, Turki membuat tiga proposal terpisah untuk “pembangunan sebuah kamp, ​​pembangunan rumah sakit lapangan dan pengeboran sumur”.

Kamp tersebut direncanakan akan menjadi kamp akomodasi fase pertengahan untuk pengungsi, yang akan beroperasi di samping layanan kesehatan, termasuk dua rumah sakit lapangan di wilayah berpenduduk Muslim Rohingya, kata Akdag.

Dia berharap para pengungsi hanya tinggal sementara di kamp di Bangladesh dan pada akhirnya bisa kembali ke rumah, Akdag mengatakan: “Kami, pemerintah Turki dan Bangladesh, ingin Muslim Rohingya kembali ke rumah mereka. Dalam hal ini, Turki akan melanjutkan pekerjaannya di platform internasional.”

PBB: Bangladesh Butuh Bantuan Cepat untuk Atasi Gelombang Pengungsi Rohingya

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menginstruksikan materi yang dibutuhkan untuk pembangunan kamp yang harus disediakan oleh pekerja di Bangladesh, tambahnya.

Dia juga mengatakan pembangunan kamp akan dimulai segera setelah pejabat Bangladesh menyelesaikan tempat tersebut.

Sejak 25 Agustus, lebih dari 436.000 orang Rohingya telah menyeberang dari negara bagian Myanmar di Rakhine ke Bangladesh, menurut laporan terbaru badan migrasi PBB pada hari Senin.

Para pengungsi tersebut melarikan diri dari sebuah operasi militer Budha Myanmar di mana militer dan preman Buddha Myanmar membunuh semua orang, bahkan wanita dan anak-anak, menjarah rumah, menyiksa, memperkosa dan membakar desa Rohingya. Menurut Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hasan Mahmood Ali, sekitar 3.000 orang Rohingya tewas dalam tindakan keras tersebut.

Turki telah berada di garis terdepan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Rohingya; Erdogan menyoroti masalah ini di Majelis Umum PBB tahun ini.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai kelompok etnis yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat atas serangan pembantaian sejak ribuan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada tahun 2012.

Bagikan