Utang Indonesia Tembus 6600 Triliun, Masyumi: Negara Ini di Ujung Jurang

Utang Indonesia Tembus 6600 Triliun, Masyumi: Negara Ini di Ujung Jurang

SURABAYA(Jurnalislam.com) – Ketua Umum Partai Masyumi Reborn Dr. Ahmad Yani, S.H., M.H. mengatakan nasib negara Indonesia saat ini sudah di ujung jurang, hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi online via Zoom yang digelar Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD), Sabtu pagi (26/07/2021).

“Negara ini diujung jurang, indikatornya kita lihat utang negara 6600 triliun jika ditambah dengan utang BUMN hampir 11.000 triliun, itu bukan angka yang kecil. Kenapa utang ini begitu besar karena persoalan politik dan keputusan politik,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menilai UU nomor 2 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara untuk penanganan pandemi Covid-19 rentan disalahgunakan,

“Perppu 1 yang menjadi UU nomor 2 tahun 2020 itulah yang memberikan kebebasan seluas-luasnya, defisit anggaran boleh defisit lebih dari 3% tanpa mengatur batas maksimal, boleh utang tanpa ada persetujuan DPR, boleh penggunaannya suka-suka sehingga terjadilah pembajakan dana bansos seperti itu, bukan dalam rangka menyelamatkan bangsa ini dari pandemi tapi menjadikan pandemi ini untuk mengkapitalisasi uang dan kekuasaan,” katanya.

“Kalau serius seharusnya sejak awal pemerintah mengambil kebijakan lockdown,” imbuh Yani.

Sumber pendaan bansos selama pandemi yang berasal dari utang negara menurut Yani juga menimbulkan konsekuensi merugikan rakyat,

“Akibat uang dari utang maka ada konsekuensi logisnya, BBM yang seharusnya turun tidak diturunkan, pupuk seharusnya dapat subsidi karena kewajiban utang negara harus dibayar akhirnya subsidinya dicabut, listrik yang seharusnya murah menjadi naik,” terangnya.

“Semua persoalan-persoalan itu terjadi akibat kebijakan ekonomi yang salah urus yang akhirnya membuat susah rakyat,” sambungnya.

Kontributor: Bahri

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses