JAKARTA (jurnalislam.com)– Ustaz Dr. KH. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc., MA selaku Steering Commitee Aksi Damai Sumpah Pemuda Indonesia lawan Pembantaian di Palestina menegaskan bahwa yang kita lakukan hari ini adalah bentuk perlawanan terhadap kebiadaban Israel kepada Palestina.
“Kita berterima kasih kepada Allah, dan seluruh kita yang terlibat hari ini, sejenak eleman bangsa dari masyarakat hingga pihak keamanan. Kebiadaban dan kebrutalan Israel dan sekutu-sekutunya bisa kita lawan dari sini dengan perang narasi,” kata Ustaz Zaitun di hadapan satu juta lebih peserta aksi di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Ustaz Zaitun Rasmin menyampaikan terima kasih kepada Gaza, kepada Palestina, dan para pejuang yang telah menjaga izzah Islam. Tidak takut kepada apapun yang dimiliki Zionis tak beradab.
“Jumlah yang hadir sekarang belum bisa kita hitung. Dari perhitungan kasar, insya Allah hadir 1 juta! Kita juga sampaikan hormat kepada Presiden dan Menlu RI yang dengan tegas tetap membela Palestina. Kita berharap Indonesia menjadi pemimpin negara Islam dan bangsa-bangsa di dunia untuk terus memperjuangkan Palestina,” pungkasnya.
Dalam Aksi Bela Palestina tersebut, turut hadir Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ia mengatakan bahwa perjuangan para pejuang Palestina untuk mengabarkan kepada dunia bahwa Palestina masih ada. Bahwa Palestina harus dibebaskan. Seperti yang terjadi di Indonesia pada 1949, yakni perlawanan rakyat Indonesia kepada Belanda untuk mengabarkan pada dunia bahwa Indonesia masih ada.
“Penjajahan Israel terhadap Palestina mengabarkan kepada dunia bahwa mereka selalu melanggar hukum internasional. Sesungguhnya yang kita lakukan hari ini adalah melanjutkan yang telah dilakukan bapak-bapak bangsa kita. Mereka melakukan diplomasi dan penggalangan internasional. Ini juga yang harus kita lakukan sampai Palestina merdeka,” ujar Hidayat.
Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitulmaqdis (KIBBM), Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, fokus aksi massa hari ini adalah untuk mendesak penghentian genosida di Palestina.
“Tuntutan yang paling utama adalah penghentian genosida kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Begitu juga tuntutan khusus bahwa dunia internasional segera bergerak,” kata Ustaz Bachtiar Nasir.
Organisasi Kepemudaan diantaranya KAMMI, HMI, LIDMI, Prima DMI, Pemuda Al Irsyad, Pemuda Persis, Pemuda Wahdah dan Pemuda Hidayatullah, menyatakan tiga ikar Pemuda Indonesia atas Palestina yang dibacakan oleh Ahmad Afandi selaku ketua umum HMI.
“Ikrar Pemuda Indonesia, satu, Kami pemuda Indonesia menjunjung kemerdekaan Palestina, dua, Kami pemuda Indonesia memperjuangkan kedaulatan Palestina, tiga, Kami pemuda Indonesia menuntut keadilan bagi Palestina, empat, Kami pemuda Indonesia memuliakan kemanusiaan bangsa Palestina, takbir, takbir, merdeka,” tuturnya dengan suara lantang.