UNICEF: Rata-rata 28 Anak Tewas Setiap Hari di Gaza

UNICEF: Rata-rata 28 Anak Tewas Setiap Hari di Gaza

GAZA (jurnalislam.com)โ€“ Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengungkapkan, rata-rata lebih dari dua lusin anak terbunuh setiap hari di Jalur Gaza, di tengah ancaman Israel untuk memperluas operasi militernya ke sejumlah wilayah yang tersisa di kantong tersebut.

โ€œDi Gaza, rata-rata 28 anak per hari setara satu ruang kelas tewas akibat pengeboman, kelaparan, malnutrisi, atau minimnya akses terhadap layanan vital,โ€ tulis UNICEF dalam pernyataan resmi di platform X, Senin (4/8/2025).

UNICEF menyebutkan, anak-anak Gaza sangat rentan terhadap kekurangan gizi dan kini menyumbang hampir sepertiga dari total korban jiwa. Sejak perang pecah 22 bulan lalu, sekitar 50.000 anak diperkirakan telah tewas atau terluka mewakili seperempat dari total korban yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza.

Dari 61.000 korban tewas yang tercatat secara resmi, lebih dari 18.000 di antaranya adalah anak-anak.

๐—ž๐—ฒ๐—น๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฟ๐—ฎ๐—ป ๐— ๐—ฒ๐—บ๐—ฏ๐˜‚๐—ฟ๐˜‚๐—ธ

Kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk, dengan krisis kelaparan yang makin parah. Lembaga-lembaga kemanusiaan telah berulang kali memperingatkan bahwa Gaza berada di ambang kelaparan akibat blokade ketat Israel terhadap pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang berlangsung hampir dua tahun.

Sejak Oktober 2023, sebanyak 188 orang dilaporkan meninggal akibat malnutrisi. Lebih dari separuh dari angka itu, termasuk anak-anak, terjadi hanya dalam beberapa pekan terakhir, khususnya sejak 20 Juli lalu.

PBB menyatakan seluruh 320.000 anak balita di Gaza kini berada dalam risiko malnutrisi akut. Di Kota Gaza, angka anak kecil yang mengalami kekurangan gizi meningkat hingga empat kali lipat hanya dalam dua bulan terakhir.

Situasi semakin diperburuk dengan hancurnya infrastruktur kesehatan akibat agresi militer Israel. PBB memperkirakan, hanya sekitar 15 persen layanan perawatan gizi yang masih beroperasi.

Meski Israel belakangan mulai membuka akses masuk bantuan makanan, organisasi kemanusiaan menilai jumlah truk yang masuk masih jauh dari kebutuhan minimum, yakni sekitar 600 truk per hari.

๐—”๐—ป๐—ฐ๐—ฎ๐—บ๐—ฎ๐—ป ๐—˜๐—ธ๐˜€๐—ฝ๐—ฎ๐—ป๐˜€๐—ถ ๐— ๐—ถ๐—น๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ

Pernyataan UNICEF tersebut dirilis di tengah laporan bahwa pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tengah mempertimbangkan perluasan operasi militer ke wilayah-wilayah terakhir di Gaza yang belum sepenuhnya dikuasai, seperti Kota Gaza, Deir al-Balah, dan Al-Mawasi tempat mayoritas warga kini terkonsentrasi.

Media Israel melaporkan, Netanyahu diperkirakan akan memerintahkan militer untuk merebut kawasan tersebut guna menuntaskan operasi militer yang telah berlangsung berbulan-bulan.

Saat ini, militer Israel disebut telah menguasai sekitar 75 persen wilayah Jalur Gaza. Namun, agresi darat tersebut telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur wilayah itu dan menyebabkan jutaan warga mengungsi.

UNICEF menekankan bahwa anak-anak Gaza membutuhkan makanan, air bersih, obat-obatan, serta perlindungan. Namun, yang paling dibutuhkan saat ini adalah gencatan senjata segera.

โ€œAnak-anak Gaza membutuhkan gencatan senjata, sekarang,โ€ tegas UNICEF. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan