ARAB SAUDI (Jurnalislam.com) – Seorang Ulama terkemuka Saudi mengecam tidak bereaksinya Arab atas serangan kimia pekan ini di provinsi Idlib utara Suriah.
Puluhan warga sipil tewas dan ratusan lainnya terluka dalam serangan kimia yang diduga dilakukan oleh pasukan rezim Syiah Assad di kota utara Khan Shaykhun pada hari Selasa lalu.
“Masyarakat PBB dan Arab hanya diam. Mereka tidak melakukan apa-apa selain mengutuk pembantaian,” kata Salman Al-Awdah kepada Anadolu Agency, Sabtu (8/4/2017).
“Saat rakyat Arab mengecam pembantaian di media sosial, politisi dan tokoh-tokoh Saudi hanya tetap diam,” katanya.
Ulama Saudi melanjutkan dengan menyerukan untuk mengambil “respon pencegah” terhadap mereka yang bertanggung jawab atas serangan kimia terhadap warga sipil di Khan Shaykhun.
“Dia yang tetap diam dalam menghadapi ketidakadilan adalah setan bisu,” katanya, melanjutkan dengan memanggil politisi, penulis dan pemikir Arab untuk “membuat semua orang menyadari pembantaian ini, yang didukung oleh Iran dan Rusia”.
“Bersikap bisu terhadap pembantaian di Idlib sama dengan menjadi bagian dari serangan itu,” katanya.
Anggota Parlemen Lebanon Imad al-Hut mengatakan rakyat Arab marah terhadap pembantaian di Idlib baru-baru ini.
“Keheningan Arab tampaknya mendorong Assad dan sekutu-sekutunya untuk melakukan kejahatan mengerikan terhadap warga sipil,” katanya kepada Anadolu Agency.
“Pembantaian Khan Shaykhun hanya bagian dari pembunuhan massal yang akan terus dilakukan rezim Assad,” katanya.
Al-Emin mengatakan bahwa kecaman tidak cukup untuk menghentikan pembantaian di Suriah yang dilanda perang.
“Dunia Arab membutuhkan kekuatan nyata yang dapat menghentikan serangan tersebut di Suriah dan kawasan Arab,” katanya. “Tanpa kekuatan dan persatuan, pembantaian ini akan terus terjadi.”