AS Kirim Mortir, Tank, Senapan Mesin dan Amunisi ke SDF

AS Kirim Mortir, Tank, Senapan Mesin dan Amunisi ke SDF

WASHINGTON (Jurnalislam.com) – Amerika Serikat pada hari Selasa (9/5/2017) mengumumkan akan memasok senjata dan peralatan militer ke pasukan Kurdi di Suriah, meskipun mendapat tentangan keras dari sekutu NATO di Turki.

Dana W. White, juru bicara Pentagon, mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa Donald Trump telah mengizinkan pengiriman senjata tersebut pada hari Senin.

Dia mengatakan bahwa persetujuan Trump memberi Pentagon lampu hijau untuk “melengkapi militan Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah [SDF]”.

Elemen Kurdi SDF berasal dari Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan mereka telah menjadi faksi utama yang memerangi IS di daratan Suriah.

Pernyataan Pentagon mengatakan bahwa mereka adalah “satu-satunya kekuatan di lapangan yang berhasil merebut Raqqa dalam waktu dekat”.

Namun Turki mengatakan bahwa militan YPG terkait dengan separatis Partai Pekerja Kurdi (PKK) di Turki, yang telah melakukan operasi bersenjata sejak 1984 dan telah menewaskan lebih dari 40.000 orang.

Tidak ada reaksi segera dari pejabat Turki, namun langkah tersebut diperkirakan akan membuat Ankara marah. Ankara menganggap pasukan Kurdi sebagai “teroris”.

“Turki tidak akan senang dengan ini, karena mereka sama sekali tidak ingin melihat ada kekuatan yang memperkuat pasukan Kurdi di daerah itu,” Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Gaziantep di sisi Turki Perbatasan Suriah-Turki.

“SDF sekarang mengatakan bahwa setelah Raqqa, mereka ingin mendorong lebih jauh ke selatan untuk merebut Deir Az Zor … [dan] dukungan administrasi Trump yang ditegaskan kembali tidak diragukan lagi akan membuat Turki sangat kesal.”

Pengumuman Pentagon tersebut muncul menjelang pertemuan yang dijadwalkan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Trump di Washington pekan depan.

Berbicara kepada Al Jazeera bulan lalu, Erdogan mengkritik pendahulu Trump, Barack Obama, mengenai sebuah kesepakatan antara keduanya untuk melawan apa yang dia sebut sebagai “kelompok teroris” yang beroperasi di Turki.

“Dengan Presiden Obama, kami memiliki kesepakatan bersama mengenai PKK – namun Obama menipu kami, saya tidak percaya bahwa administrasi Trump akan melakukan hal yang sama,” kata Erdogan.

“YPG adalah lengan PKK, kita harus mengakhiri ini,” tambahnya.

“Kami tidak bisa menghancurkan satu kelompok teroris menggunakan kelompok teroris yang lain. Kami adalah mitra strategis dengan AS.”

Pernyataan Pentagon tidak menyebutkan jenis senjata yang akan diberikan kepada Kurdi, namun pejabat lain mengindikasikan pada hari-hari belakangan ini bahwa kemungkinan senjata yang diberikan adalah mortir 120mm, senapan mesin, amunisi dan kendaraan lapis baja ringan. Mereka mengatakan AS tidak akan memberikan artileri atau rudal surface-to-air.

Sebanyak 1.000 tentara AS bekerja sama dengan SDF di Suriah.

Pejabat senior AS termasuk Jenderal Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, telah berulang kali bertemu dengan pejabat Turki mencoba menyusun sebuah kesepakatan untuk serangan Raqqa yang dapat diterima di Ankara.

Ankara telah menegaskan bahwa Kurdi Suriah dikeluarkan dari operasi tersebut, namun pejabat AS mengatakan bahwa tidak ada alternatif nyata lainnya.

Bagikan