Tren Kenaikan Kasus Covid-19

Tren Kenaikan Kasus Covid-19

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Prediksi lonjakan kasus pascalibur lebaran terus menjadi kenyataan berdasarkan statistik data Satgas Pananganan Covid-19. Pada Senin (7/6) dilaporkan ada 6.993 kasus baru, menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

Setelah sempat mencapai angka 7.264 kasus baru Covid-19 dalam sehari pada 4 Maret 2021, Indonesia selanjutnya sempat merasakan pelandaian tren pandemi yakni konsisten dengan penambahan kasus harian di level 4.000-5.000 kasus per hari. Namun dalam dua pekan terakhir, grafik kasus kembali naik.

Selang dua pekan setelah Lebaran, pemerintah mencatat ada kenaikan kasus sebesar 56,6 persen. Meski begitu, angka ini masih lebih rendah dibanding kenaikan kasus pasca-Lebaran tahun 2020 lalu, yakni 65,5 persen.

Pulau Jawa sendiri berkontribusi terhadap separuh dari kasus aktif nasional, tepatnya 52,4 persen. Ada lima provinsi yang menyumbang 65 persen keseluruhan jumlah kasus aktif nasional, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Papua, dan Riau.

Angka kematian akibat Covid-19 juga masih tinggi. Bahkan, jika dilihat dari grafik, ada kecenderungan naik dalam satu bulan terakhir. Pada Senin (7/6), dilaporkan ada 191 orang meninggal dunia dengan status positif Covid-19. Sudah tiga pekan berlalu sejak penambahan kematian harian di bawah angka 100 orang.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, kenaikan kasus Covid-19 pasca libur Idul Fitri lalu masih akan terjadi hingga akhir Juni atau awal Juli nanti. Puncak kenaikan kasus, lanjutnya, biasanya terjadi pada 5-7 minggu pascaperiode libur panjang.

“Jadi perkiraan kita, kita masih akan melihat adanya kenaikan kasus ini sampai akhir bulan ini atau awal bulan depan, dengan persiapan yang sudah kita lakukan,” jelas Menkes Budi saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (7/6).

Dampak dari periode libur panjang lalu meningkatkan angka keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit di daerah. Kendati demikian, Menkes menegaskan pemerintah telah menyiapkan 72 ribu tempat tidur isolasi bagi para pasien positif Covid-19.

Budi mencatat terjadinya kenaikan jumlah keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit. Hingga saat ini, jumlah keterisian tempat tidur isolasi meningkat menjadi 31 ribu tempat tidur.

“Pada saat tanggal 18 Mei baru terisi sekitar 22 ribu, sekarang memang ada kenaikan sampai ke 31 ribu. Tetapi alhamdulillah kita masih memiliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup, 72 ribu dan 31 ribu sudah terisi,” kata dia.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.