Tahun Baru Islam, MUI Ajak Umat Islam Kuasai Bidang Ekonomi

Tahun Baru Islam, MUI Ajak Umat Islam Kuasai Bidang Ekonomi

JAKARTA(Jurnalislam.com) – Dalam rangka menyambut kedatangan tahun baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah, kaum Muslimin di Indonesia perlu melakukan muhasabah. Langkah muhasabah itu terutama terkait nasib dan keadaan umat saat ini, baik dalam skala nasional maupun global.

Dalam skala nasional diketahui bahwa jumlah umat Islam di Tanah Air menjadi mayoritas (87,2 persen).

Lalu kontribusi yang disumbangkan untuk kepentingan serta kemajuan bangsa tentu saja sudah sangat besar dan banyak. Namun yang masih terasa kurang yaitu dalam dalam bidang ekonomi dan bisnis, terutama dalam skala besar.

“Sebagai contoh, terlihat bahwa dari 10 orang terkaya di negeri ini hanya 1 yang beragama Islam; dan dari 50 orang terkaya, hanya 6 orang yang beragama Islam. Ini tentu masih jauh dari yang kita harapkan,” kata Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas dalam keterangan resmi yang Jurnalislam terima, Kamis (20/8/2020).

Oleh karena itu, lanjut dia, agar kontribusi umat Islam dalam bidang ekonomi kelas atas atau skala besar di masa-masa mendatang bisa meningkat, maka ke depannya harus bisa memacu diri agar jumlah umat Islam yang ada di ekonomi kelas atas juga sesuai proporsi yang dimiliki.

Jadi diharapkan dari 10 orang terkaya di negeri ini nantinya 9 orang beragama Islam. Lalu strategi yang digunakan untuk itu bukanlah dengan mengecilkan yang besar, tapi membesarkan yang kecil. Untuk itu ke depan diharapkan umat Islam harus benar-benar bisa memberikan perhatian yang lebih kepada usaha untuk menciptakan entrepreneur dan intrapreneur yang andal.

“Usaha itu hendaknya benar-benar dilandasi keinginan kita untuk mengubah nasib dan keadaan kita, apalagi seperti kita ketahui jumlah orang yang miskin di negeri ini masih sangat banyak yaitu sekira 30 juta orang, bahkan bisa lebih dari itu, dan mayoritas dari mereka yang miskin tersebut (90 persen) adalah beragama Islam,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dengan memajukan ekonomi umat Islam berarti juga telah berusaha memajukan dan menyelesaikan masalah ekonomi bangsa, dan itu adalah menjadi tujuan serta tugas umat.

Kemudian dalam skala global, lanjut KH Anwar Abbas, dilihat umat Islam masih sering dipojokkan oleh negara-negara maju. Maka itu, umat Islam harus bisa meningkatkan persatuan dan kesatuannya agar tidak menjadi bulan-bulanan dari negara-negara maju tersebut.

“Ini penting kita lakukan agar keadilan dalam hubungan antarbangsa bisa tegak dan tidak seperti yang kita lihat saat ini di mana kalau ada negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan maka dengan cepat mereka menyerang dan mengintervensi kita. Tapi kalau yang melakukan itu adalah mereka atau negara-negara satelitnya yang telah menginjak-injak hak asasi manusia seperti yang dilakukan oleh Israel di Palestina, kita melihat mereka bungkam dan tidak bisa menghentikannya,” tegasnya.

Ia melanjutkan, sementara dunia Islam juga terlihat tidak bisa berbuat apa-apa karena seakan terpecah-pecah dan tidak ada dalam satu kesatuan. Oleh karena itu dalam momentum tahun baru Islam ini umat Islam dunia hendaknya benar-benar bisa meningkatkan persatuan dan kesatuan agar kita umat Islam dalam skala global bisa menjadi satu kekuatan dunia yang benar-benar disegani dan diperhitungkan.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.