Suriah Gagalkan Dua Upaya Pembunuhan ISIS Terhadap Presiden Ahmed al-Sharaa

Suriah Gagalkan Dua Upaya Pembunuhan ISIS Terhadap Presiden Ahmed al-Sharaa

DAMASKUS (jurnalislam.com)– Pemerintah Suriah dilaporkan telah menggagalkan dua rencana terpisah dari kelompok ISIS untuk membunuh Presiden Ahmed al-Sharaa. Dua pejabat senior yang dikutip oleh kantor berita Reuters pada Senin (10/11/2025) mengatakan upaya tersebut menegaskan ancaman nyata yang dihadapi Sharaa di tengah usahanya mengonsolidasikan kekuasaan di Suriah yang telah dilanda perang selama 14 tahun.

Menurut sumber keamanan Suriah dan pejabat senior Timur Tengah, rencana pembunuhan itu digagalkan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam salah satu kasus, rencana ISIS dikaitkan dengan agenda resmi Presiden Sharaa, namun pejabat enggan mengungkap detailnya karena alasan keamanan.

Kementerian Informasi Suriah belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

𝗨𝗽𝗮𝘆𝗮 𝗣𝗲𝗺𝗯𝘂𝗻𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗧𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗲𝗹𝗮𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝘂𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗧𝗿𝘂𝗺𝗽

Laporan ini muncul ketika Suriah bersiap bergabung dengan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk memerangi ISIS. Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu Sharaa di Gedung Putih pada Senin, dalam pertemuan bersejarah yang menjadi kali pertama seorang kepala negara Suriah diterima secara resmi di Washington.

Ahmed al-Sharaa, yang naik ke tampuk kekuasaan pada Desember tahun lalu setelah pasukan Islamis yang dipimpinnya menggulingkan rezim Bashar al-Assad, berusaha menampilkan diri sebagai pemimpin moderat. Ia berharap pertemuannya dengan Trump dapat membuka dukungan internasional bagi rekonstruksi dan rehabilitasi Suriah.

Langkah Suriah untuk bergabung dalam koalisi anti-ISIS juga menandai perubahan haluan besar dari orientasi lama Damaskus yang dekat dengan Rusia dan Iran menuju hubungan yang lebih akrab dengan blok Barat dan negara-negara Arab.

𝗞𝗮𝗺𝗽𝗮𝗻𝘆𝗲 𝗡𝗮𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹 𝗠𝗲𝗹𝗮𝘄𝗮𝗻 𝗜𝗦𝗜𝗦

Akhir pekan lalu, Kementerian Dalam Negeri Suriah meluncurkan operasi nasional memburu sel-sel ISIS di berbagai wilayah, yang menghasilkan penangkapan lebih dari 70 orang tersangka.

Seorang pejabat keamanan senior mengatakan operasi itu didasarkan pada informasi intelijen bahwa ISIS tengah menyiapkan serangan terhadap pemerintah dan kelompok minoritas. Ia menambahkan bahwa langkah ini sekaligus menunjukkan kemampuan intelijen Suriah menembus jaringan ISIS di dalam negeri. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan