JAKARTA(Jurnalislam.com)–Pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan akan menggelar Ibadah Haji 2021, menjawab teka-teki calon jemaah haji di seluruh Indonesia yang sepanjang 2020 tak berkesempatan untuk berangkat ke Tanah Suci karena pembatasan akibat wabah COVID-19.
Kabar baik ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah Indonesia untuk membentuk skema penyelenggaraan ibadah haji yang aman dan sesuai dengan protokol kesehatan. Otoritas penyelenggara ibadah haji di Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan ibadah haji, umrah, dan wisata islami bagi masyarakat Indonesia.
Menimbang pentingnya isu ini, MarkPlus Islamic yang merupakan bagian dari MarkPlus, Inc. menyelenggarakan Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 bertajuk Menjawab Tantangan Pandemi COVID-19, Meningkatkan Kualitas Layanan Haji, Umrah, dan Wisata Islami yang dihadiri oleh 151 peserta dan diadakan secara Virtual melalui Zoom, Senin (12/7/21).
Hadir sebagai pembicara, Dr. Beny Witjaksono, S.P., MM selaku Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji mengungkapkan bahwa peluang dari haji untuk meningkatkan pelayanan adalah dengan implementasi Rencana Strategis Peningkatan Pelayanan Ibadah Haji tahun 2020.
“Yang kita lihat adalah indeks kepuasan jamaah haji, sudah mencapai 85,91% meningkat 0,8% dari tahun 2018. Selain itu dana haji aman dan tumbuh dengan baik, cukup untuk memberangkatkan haji di tahun 2021.” Ungkap Dr. Beny pada sesi talkshow Indonesia Islamic Marketing Festival 2021 Episode 1.
Dr. Beny menambahkan bahwa tantangannya adalah Indonesia harus menurunkan biaya operasional haji bersama dengan Kementerian Agama.
“Kemarin kita sudah bicara dengan penerbangan, bagaimana fuel nya, bagaimana grown handling-nya. Yang terpenting dalam penyelenggaraan haji ini adalah gaining trust and confidence. Kita harus memperoleh kepercayaan dari pemerintah Arab Saudi, pelayanan apapun yang sudah kita siapkan kalau Saudi tidak menerima ya kita tidak akan berangkat. Yang tidak kalah penting adalah support dari government, sering kali kami memiliki jamaah haji yang lemah dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah, banyak jamaah yang terlantar karena manajemen travel kurang maksimal.” tambahnya.