Seruan Boikot Produk Prancis Terus Meluas

Seruan Boikot Produk Prancis Terus Meluas

KUWAIT(Jurnalislam.com)–Seruan boikot produk-produk dari Prancis semakin meluas dengan populernya tagar #Boycottfranceproducts di Twitter. Seruan boikot ini dipicu atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang berjanji untuk tidak menyerahkan karikatur Nabi Muhammad SAW yang dibuat warga negaranya.

“Seluruh dunia Islam harus mengikuti Kuwait untuk memprotes Prancis dan serangan terbaru yang memalukan terhadap kepercayaan Muslim. #boycottfranceproducts #boycottfrance #MacronGoneMad, ” cuit salah seorang pengguna Twitter, Ansar Abbasi di akunnya seperti dilansir Khaleej Today, Ahad (25/10).

Di Kuwait, beberap postingan foro dipublikasikan di media sosial dan menunjukkan penarikan produk keju Prancis “Kiri” dan “Peppel” dari rak beberapa toko. Tercatat hingga kini, negara-negara seperti Turki, Iran, Yordania dan Kuwait telah mengutuk penerbitan karikatur Nabi Muhammad.

Organisasi Kerja Sama Islam juga mengecam pidato politik resmi yang dikeluarkan oleh beberapa pejabat Prancis dengan cara yang menyinggung hubungan Prancis-Islam dan memicu perasaan kebencian untuk keuntungan politik partisan.

Wakil Ketua Federasi Masyarakat Koperasi Kuwait, Khaled Al-Otaibi, mengatakan 60 koperasi telah mengumumkan pemboikotan produk Prancis dari 68 produk yang didistribusikan ke seluruh Kuwait.

“Kami telah memindahkan semua produk Prancis, yaitu keju, krim, dan kosmetik, dari rak koperasi dan mengembalikannya ke agen resmi merek-merek ini di Kuwait,” katanya.

Kepala Travel Agencies Union, Muhammad Al-Mutairi juga mengatakan banyak perjalanan ke Prancis dihentikan sebagai respon karikatur nabi.

“Banyak agen perjalanan di Kuwait tidak lagi menyediakan layanan reservasi penerbangan ke Prancis atau reservasi hotel di sana karena gambar Nabi Muhammad yang menyinggung,” ujarnya.

Sumber:republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.