BAGHDAD (Jurnalislam.com) – Sejumlah warga sipil terbunuh pada akhir Juni di tengah operasi militer Irak yang sedang berlangsung yang bertujuan merebut kembali kota Mosul di utara dari kelompok Islamic State (IS), menurut seorang sumber polisi setempat.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Selasa (4/7/2017) Mohamed Zubaidi, seorang perwira polisi federal Irak, mengatakan bahwa 213 warga sipil telah terbunuh dalam periode dari 24 sampai 30 Juni dalam pertempuran di distrik Kota Tua Mosul di barat.
“Jumlah korban tewas sipil sulit ditentukan. Banyak anak kehilangan nyawa mereka sebelum pasukan Irak dapat memberikan bantuan kemanusiaan,” kata Zubaidi.
“Sejumlah wanita menderita akibat luka-luka yang mereka alami – dan banyak orang tua telah meninggal – karena kurangnya pasokan medis,” tambahnya.
Mustafa Saadun, yang mengepalai Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Irak, sebuah LSM, mengatakan bahwa warga sipil “menanggung beban bentrokan yang sedang berlangsung di dalam dan sekitar distrik Kota Tua”.
“Bentrokan ini telah menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan terluka. Puluhan hancur di bawah reruntuhan bangunan yang roboh. Daerah ini menyaksikan bencana kemanusiaan,” katanya.
Saadun menambahkan: “Dalam satu setengah bulan, lebih dari 700 warga sipil telah terbunuh – dan 1.250 lainnya terluka – di distrik Zenjili, Al-Shifa dan Kota Tua.”
Pada hari Sabtu, Letnan Jenderal Polisi Federal Raed Jawdat mengatakan pasukan Irak telah “merebut kembali” distrik Al-Shifa dari pasukan IS, kubu terakhir IS di Mosul.
Militer Irak tetap terlibat dalam operasi luas – yang dimulai pada Oktober lalu – untuk merebut kembali seluruh kota Mosul, yang diduduki IS pada pertengahan 2014.